TEMPO.CO, New York – Sebuah alat yang diklaim bisa mendeteksi ADHD telah mendapat persetujuan penggunaan di Amerika Serikat. Perangkat ini dapat mendeteksi gangguan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada anak dan remaja. Dengan persetujuan dari US Food and Drug Administration (FDA), alat ini sudah bisa masuk ke pasar.
“Diagnosis ADHD merupakan proses multilangkah yang didasari pada pemeriksaan medis dan psikiatris yang lengkap,” kata Christy Foreman, Direktur Office of Device Evaluation di FDA’s Centre for Devices and Radiological Health, seperti dikutip Daily Mail, Kamis, 18 Juli 2013.
Perangkat ini diberi nama The Neuropsychiatric EEG-Based Assessment Aid (NEBA). Neba akan mencatat impuls listrik berbeda yang dilepaskan oleh sel-sel saraf di otak. Neba juga akan mencatat berapa kali impuls dilepaskan tiap detiknya. Selama tes yang berlangsung 15 menit ini, Neba akan menghitung rasio dua gelombang standar otak, yakni gelombang teta dan gelombang beta. Rasio teta dan beta pada anak penderita ADHD umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan anak normal lainnya.
Neba, bersama dengan informasi klinis lainnya, diklaim dapat membantu dokter untuk menentukan secara akurat apakah ADHD yang menjadi penyebab masalah perilaku pada anak. Namun, tidak semua peneliti menyambut baik Neba. Beberapa dokter percaya pemeriksaan klinis sudah cukup untuk mendiagnosis ADHD. Mereka mengklaim penggunaan alat ini hanya akan meningkatkan biaya diagnosis.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.