Bulan Purnama Turunkan Kualitas Tidur

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Jumat, 26 Juli 2013 07:28 WIB

Ilustrasi bulan purnama. REUTERS/Gary Hershorn

TEMPO.CO, London - Para ilmuwan menemukan bukti pengaruh pada kondisi bulan purnama dalam riset terhadap 33 relawan yang tidur, dengan pengontrolan ketat di dalam laboratorium.

Ketika bulan purnama, menurut hasil riset yang dipublikasikan di Current Biology, seperti dikutip situs BBC edisi 25 Juli 2013, para relawan perlu waktu lebih lama untuk mengantuk dan mempunyai kualitas tidur yang lebih buruk, meskipun ruangan berada dalam kondisi gelap.

Mereka juga mempunyai hormon melatonin lebih sedikit yang terkait dengan siklus jam alamiah tubuh. Ketika dalam kondisi gelap, tubuh memproduksi melatonin lebih banyak dan akan diproduksi lebih sedikit saat kondisi terang. Terpapar sinar terang pada malam hari atau terlalu sedikit sinar selama siang hari bisa mengganggu siklus normal melatonin.

Namun menurut Prof. Christian Cajochen dan rekan-rekannya dari Basel University di Swiss yang melakukan kerja di Current Biology, pengaruh bulan purnama itu kemungkinan tidak ada kaitan langsung dengan paparan sinar. Para relawan dalam penelitian ini tidak tahu mengenai tujuan riset dan mereka tidak bisa melihat bulan dari tempat tidur mereka di dalam laboratorium tersebut. Masing-masing relawan menghabiskan waktu dua malam yang berbeda untuk diobservasi di dalam laboratorium.

Temuan ini mengungkapkan, saat bulan purnama, aktivitas otak terkait dengan tidur yang nyenyak mengalami penurunan hingga sepertiganya. Level melatonin juga turun. "Siklus bulan purnama tampaknya mempengaruhi tidur manusia, meskipun mereka tidak melihat bulan tersebut dan tidak mengetahui secara pasti fase bulan," ujar Prof. Cajochen. Beberapa orang yang lain kemungkinan bahkan sangat peka terhadap bulan.

Namun penelitian ini tidak dirancang secara khusus untuk mengetahui pengaruh bulan. Para ilmuwan mempunyai ide untuk menganalisis bulan bertahun-tahun kemudian, sejak dilontarkan. Mereka mengecek kembali data lama dan kemungkinan mendapatkan relawan yang bersedia terlibat dalam riset tersebut.

Menurut pakar masalah tidur dari Inggris, Dr Neil Stanley, meskipun kecil skalanya, riset ini menghasilkan temuan yang signifikan. "Ada kisah budaya yang kuat mengenai bulan purnama, sehingga tidak mengherankan jika memang bulan purnama ada efeknya. Ada dongeng kuno mengenai ini, yang diduga mempunyai akar kebenaran," ujar dia. Kini dikembalikan kembali pada ilmuwan untuk menemukan penyebab dari perubahan pola tidur kita saat ada bulan purnama.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lain:
Kate Menata Rambut Sebelum Perlihatkan Royal Baby

Rokok Mentol Lebih Berbahaya

Peragaan Busana Perancang Indonesia di Swiss

Shinta Antonia, Inspirasi dari Singkawang

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya