TEMPO.CO, California - Secara signifikan, Apple mendesain ulang sistem operasi iOS7 yang terdapat pada iPhone. Mereka "menyelipkan" dokumen instalasi berukuran 1GB, yang secara otomatis terunduh pada perangkat iPhone. Pengguna kemudian diberi tahu untuk meng-install ulang dan memperbarui sistem setiap kali perangkat diaktifkan.
Niatnya baik, tapi ternyata hal tersebut dianggap mengganggu oleh pengguna iPhone di California. Karena merasa dirugikan, salah satu dari pengguna iPhone, Mark David Menacher, memutuskan untuk mengirim surat gugatan kepada CEO Apple, Tim Cook. Gugatan ini sudah didaftarkan pada pengadilan tinggi California.
Gugatan dilayangkan karena update tersebut justru menyulitkan dan merepotkan pengguna. Mark menuntut penghapusan dokumen untuk meng-install pada iOS7. Hal itu disebabkan Mark tidak bisa menghapus dokumen tersebut pada ponselnya. Ia telah melakukan berbagai cara, tapi tetap tak bisa. Hal inilah yang paling merugikan karena ponselnya terus meng-update tanpa henti.
Mark jelas merasakan kekecewaan pada Apple. Pasalnya, ukuran 1GB untuk dokumen update tersebut memakan 15 persen dari kapasitas penyimpanan ponselnya. Saking kecewanya, Mark bahkan membandingkan kinerja Tim Cook dengan Steve Job, yang dianggapnya jauh berbeda. Ia menganggap Apple kini tak lagi mementingkan kepuasan pelanggan.
"Apple kini mengabaikan preferensi pelanggan, dalam hal ini kaitan antara iOS 7 dan 'premanisme' perusahaan. Sebelumnya, Steve Job dilaporkan melakukan 'kekerasan' pada pegawainya jika kinerja mereka tak baik demi kepuasan pelanggan. Tapi, Tim Cook justru melakukan 'kekerasan' pada pelanggan demi keuntungan perusahaan," kata Mark kepada IB Times, Sabtu, 19 Oktober 2013.
Apple sendiri belum memberikan tanggapan atas gugatan ini.