Foto yang dirilis oleh National Astronomical Observatory of Japan memperlihatkan galaksi tertua, titik merah di tengah. Nydailynews.com
Sebanyak 84 set pengamatan menggunakan teleskop X-ray tercatat dalam jurnal ilmiah Nature pada 31 Oktober 2013. Tim peneliti menemukan bahwa kandungan besi ternyata tersebar merata di 190 galaksi.
Penemuan ini menambah kepercayaan pada teori yang menunjukkan bahwa alam semesta pernah mengalami pergolakan sekitar 10 miliar tahun lalu. Tanpa peristiwa tersebut, munculnya kehidupan di Bumi tidak akan terjadi. Penelitian ini dilakukan oleh para ahli di Kavli Institute for Particle Astrophysics and Cosmology (KIPAC), yang berkolaborasi dengan laboratorium Departemen Energi SLAC National Accelerator dan Stanford University, Amerika Serikat.
Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa besi dan logam berat lainnya telah lama ada di dalam gas intergalaksi sebelum Perseus Cluster terbentuk. Kemungkinan besar bahan kimia yang diproduksi oleh miliaran ledakan bintang masif, kemudian mampu membentuk kehidupan setelah peristiwa Big Bang.