TEMPO.CO, Michigan - Selain suara, hewan berkomunikasi dengan cara menandai memakai air seni atau kotoran mereka. Hyena pun melakukan hal yang sama, menandai tanah atau rumput dengan kotorannya yang berbentuk pasta. Hyena lain yang mencium "tanda" itu mengenali berbagai informasi mulai dari jenis kelamin, status sosial hingga hasrat untuk kawin. Namun, hyena ternyata butuh bantuan bakteri untuk mengenali aroma-aroma itu.
Keluarga hyena yang cuma punya empat spesies ini tidak bisa memproduksi bau yang bisa digunakan dalam komunikasi. Sebuah studi menemukan bakteri yang tinggal dalam kelenjar penciuman hyena yang memproduksi aroma-aroma itu. Saat komunitas bakteri dalam kelenjar penciuman berkembang, variasi senyawa aroma yang muncul juga berkembang.
Dalam studinya, peneliti Kevin Theis dan koleganya dari Michigan State University mengumpulkan kotoran berbentuk pasta yang dihasilkan hyena bergaris dan hyena totol yang hidup di beberapa lokasi di Kenya. Di laboratorium Michigan State, mereka mengidentifikasi tipe bakteri melalui pemeriksaan gen.
Setelah itu, mereka menganalisis aroma kimia menggunakan teknik mass spectrometry. "Kotoran hyena baunya seperti jerami basah, tapi yang lain mengatakan aromanya seperti sabun murahan," kata Theis seperti dikutip LiveScience.
Indikasi komunikasi mamalia dibantu bakteri...
Berita terkait
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB
12 hari lalu
Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.
Baca SelengkapnyaProdi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya
12 hari lalu
Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.
Baca SelengkapnyaProgram Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya
15 hari lalu
Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga
20 Februari 2024
Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.
Baca SelengkapnyaKatak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana
11 September 2023
Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.
Baca SelengkapnyaOrca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar
23 Mei 2023
Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.
Baca SelengkapnyaBedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris
16 Desember 2022
Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.
Baca SelengkapnyaIg Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris
21 September 2022
Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.
Baca SelengkapnyaJeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup
23 Juli 2022
Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.
Baca Selengkapnya3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi
16 Juni 2022
Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?
Baca Selengkapnya