TEMPO.CO, Sidney - Alam banyak menyajikan berbagai contoh organisme yang meniru makhluk lain. Misalnya, spesies kupu-kupu yang meniru kupu-kupu beracun untuk menghindari predator.
Kini para ilmuwan menemukan belalang sembah yang berbentuk menyerupai bunga untuk memikat mangsa. Bahkan, serangga bernama belalang sembah anggrek ini memiliki bentuk yang lebih baik dibandingkan bunga yang sebenarnya, terutama bagian yang mirip dengan kelopak bunga.
Mantis atau belalang sembah ini memiliki penyamaran penuh seperti bunga pada tubuhnya, seperti kaki berbentuk kelopak. Ini cukup meyakinkan para ilmuwan untuk menyimpulkan bahwa bentuk tersebut tak hanya digunakan untuk bersembunyi dari pemangsa, tetapi juga untuk menarik korban.
Mantis anggrek sebetulnya telah diusulkan pertama kali sebagai serangga peniru sejak 1800-an oleh naturalis Alfred Russel Wallace. Namun, gagasan ini tidak pernah dikonfirmasi. Sebab, gagasan ini sulit dipahami oleh para ilmuwan karena kelangkaannya. Bahkan di habitat aslinya, yaitu hutan hujan Asia Tenggara. "Gagasan terhadap mantis anggrek telah muncul seabad yang lalu. Tetapi selama ini hanya berhenti pada sebuah ide karena sulit untuk melakukan percobaan untuk menguji apakah itu benar-benar terjadi," kata penulis utama studi James O'Hanlon, seorang biologi evolusi di Macquarie University di Sydney, Australia.
Untuk menguji gagasan ini, para ilmuwan datang ke hutan hujan tropis Malaysia. Karena tak seorangpun pernah melakukan penelitian ini, maka mereka harus memulainya dari awal. Mereka menegaskan bahwa warna mantis anggrek ini tidak bisa dibedakan dari 13 spesies bunga liar di daerah predator hidup.
Para ilmuwan juga mengamati bagaimana penyerbuk liar berperilaku di sekitar mantis anggrek ini. Ternyata ratusan serangga penyerbuk bisa berada di sekitarnya. Ini berarti bahwa mantis anggrek dapat berada jauh dari bunga yang sebenarnya untuk menarik mangsa.
LIVESCIENCE| ISMI WAHID
Baca juga:
iPhone 5S dan 5C Tak Mampu Dongkrak Pasar Apple
Tip Biar Tak Disadap dari BPPT
UI Kaji Teknologi untuk Hadapi Banjir
Sambut Piala Dunia, FIFA Luncurkan Aplikasi Bola
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya