Partikel Plastik Ancam Keanekaragaman Hayati Laut  

Reporter

Editor

Anton William

Jumat, 6 Desember 2013 11:08 WIB

Perilaku warga yang masih membuang sampah dan limbah rumah tangga ke sungai membuat sampah terbawa hingga menumpuk di Pantai Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang, Banten ini. Pantai Sepanjang 51 kilometer tercemar limbah plastik yang sulit terurai. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Partikel kecil dari sampah plastik yang tertelan oleh makhluk pengurai, seperti cacing di laut, ternyata dapat berpengaruh negatif terhadap keanekaragaman hayati. Sampah plastik berukuran mikro itu kemungkinan dapat mentransfer polutan beracun dan bahan kimia ke bagian pencernaan makhluk pengurai itu.

Diperkirakan 150 juta ton limbah dibuang tiap tahun. Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Current Biology. "Penelitian yang kami lakukan benar-benar sebuah tantangan," kata peneliti utama, Mark Browne, seorang ahli ekologi dari US-based National Center for Ecological Analysis and Synthesis. Temuan mereka menunjukkan bahwa plastik dapat mempengaruhi organisme.

Tim menemukan bahwa potongan-potongan kecil dari plastik yang berukuran 1 milimeter atau lebih kecil dapat menjadi agen polutan. Bahan kimia aditif yang terkandung di dalamnya dapat ditelan oleh lugworm atau cacing pantai (Arenicola marina).

Proses ini membuat bahan kimia masuk ke dalam jaringan. Ini menyebabkan berbagai efek biologis seperti stres termal dan ketidakmampuan mengkonsumsi banyak sedimen. Cacing pantai yang mendapat julukan eco-engineers ini mampu memakan bahan organik dari sedimen dan mencegah penumpukan lumpur.

Selama 40 hingga 50 tahun, para peneliti telah menemukan konsentrasi bahan kimia yang besar pada hewan. Bahan kimia tersebut adalah polutan dan plastik. Tetapi tak seorang pun bisa menunjukkan apakah bahan kimia tersebut ditransfer dari sampah plastik.

BBC | ISMI WAHID

Berita Terpopuler:
Kata Suami Bu Pur Soal Istana, SBY, dan Istrinya
Heboh Foto Mesra Ariel dan Sophia Latjuba

Dikalahkan Metro TV, Dipo Alam Dihukum Rp 250 Juta

Emir Moeis Disebut Dapat Gratifikasi Seks di Paris

Paul Walker Sebenarnya Bisa Selamatkan Diri

Gaya Agnes Monica Tiru Emoticon WhatsApp
Atut Lantik Adiknya Jadi Wali Kota Serang

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya