Seorang teknisi laboratorium menggunakan alat untuk mengukur radiasi dalam ikan, yang ditangkap di perairan dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh karena tusnami, di Pusat Teknologi Pertanian Fukushima di Koriyama, Jepang, Selasa (28/5). Penangkapan ikan yang masih diperbolehkan hanya untuk kepentingan riset kontaminasi, dan dilakukan oleh sejumlah nelayan yang dikontrak oleh pemerintah. REUTERS/Issei Kato
"Kementerian selalu mendorong lembaga penelitian untuk menjadi pusat unggulan iptek karena ini bisa meningkatkan daya saing dan penguasaan teknologi di Indonesia," kata dia.
Gusti mengatakan daya saing teknologi Indonesia saat ini berada di peringkat 38 di antara 144 negara. Peringkat inovasi Indonesia ada di posisi 33, namun tingkat kesiapan teknologinya hanya menduduki peringkat 75 di antara 144 negara. "Artinya, apa yang sudah kita hasilkan belum bisa diproduksi massal. Di sini kita perlu mempercepat penguasaan teknologi," kata dia.
Kementerian, menurut Gusti, mendukung lembaga penelitian untuk menjadi pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi. "Dengan diresmikan dari pusat unggulan, sudah banyak yang mengajak kerja sama untuk penelitian," ujarnya.