Seorang teknisi laboratorium menggunakan alat untuk mengukur radiasi dalam ikan, yang ditangkap di perairan dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh karena tusnami, di Pusat Teknologi Pertanian Fukushima di Koriyama, Jepang, Selasa (28/5). Penangkapan ikan yang masih diperbolehkan hanya untuk kepentingan riset kontaminasi, dan dilakukan oleh sejumlah nelayan yang dikontrak oleh pemerintah. REUTERS/Issei Kato
Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Teguh Wahyudi mengatakan penghargaan ini menjadi bagian penting dalam perjalanan badan riset itu. Tahun lalu, lembaga ini juga mendapat penghargaan serupa.
"Lembaga ini tergolong tua, berdiri sejak 1911 dan kami sudah buktikan bisa melakukan riset dengan produk yang bagus," kata Teguh usai acara pemberian penghargaan.
Teguh mengatakan hasil riset kopi dan kakao sudah dipakai oleh para petani di seluruh Indonesia. Kini, mereka tengah mengembangkan riset untuk kakao selain sebagai bahan makanan.
"Selama ini orang tahunya kakao itu untuk cake dan chocolate. Padahal kakao bisa untuk perawatan, pengobatan, dan pemulihan," kata Teguh. Kakao juga bisa dipakai untuk perawatan kulit di klinik dan spa. "Kami sedang kembangkan untuk pengobatan disentri dan flu burung.".