TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda melihat pesawat jet memakai wiper untuk membersihkan kaca depannya? Teknologi ini menginspirasi salah satu pembuat mobil balap F1, McLaren, untuk menjajalnya di darat. Pabrikan asal Inggris ini akan menggunakan teknologi serupa untuk menggantikan wiper pembersih kabut, air hujan dan segala yang menghalangi pandangan pengemudi di kaca depan.
Namun, mereka belum bersedia membeberkan detail teknologi. Pihal McLaren khawatir teknologi bakal dicuri oleh kompetitor. Beberapa pihak menilai teknologi yang akan dipakai McLaren adalah teknologi ultrasound yang bisa menggetarkan kaca depan hingga membersihkan kotoran yang menempel di kaca. Gelombang suara berfrekuensi tinggi yang digunakan kemungkinan mirip dengan yang digunakan oleh dokter gigi untuk menghilangkan plak gigi pasien.
Kepala desain perusahaan yang berbasis di Woking, UK, Frank Stephenson, menyatakan teknologi yang mereka gunakan sebenarnya telah diaplikasikan militer pada pesawat jet. "Butuh banyak usaha untuk mendapatkan hal ini dari militer," ujarnya, Senin pekan lalu kepada Sunday Times.
Berdasarkan informasi yang mereka dapat, teknologi pada pesawat jet bukanlah lapisan pada kaca, melainkan sistem elektronik frekuensi tinggi yang aktif terus-menerus.
Paul Wilcox, profesor ultrasonik di Fakultas Bristol University of Engineering, mengatakan cara yang jelas untuk melakukannya adalah memasang pembangkit gelombang ultrasonik di sudut kaca depan guna membangkitkan gelombang sekitar 30kHz.
Teknologi ini diperkirakan akan diproduksi mobil sport McLaren mulai 2015. Untuk mengembangkannya, McLaren diperkirakan merogoh kas perusahaan antara £ 170 ribu hingga £ 870 ribu. Namun, jika sudah diproduksi massal, diperkirakan harga satuan hanya £ 10 atau sekitar Rp 150 ribu.
Wiper diciptakan pengembang properti Amerika Serikat, Mary Anderson, yang memperoleh hak patennya pada 1903. Anderson terinspirasi dari perjalanan ke New York City yang diiringi hujan berat. Selama perjalanan pengguna harus keluar mengelap kaca depan agar tetap bisa menjaga pandangan. Semula penemuan ini dikritik karena banyak yang merasa perangkat mengalihkan perhatian pengemudi. Namun, pada 1916 wiper telah menjadi standar pada kebanyakan kendaraan.