Cara Intel Inggris Sadap Jutaan Pengguna Yahoo  

Reporter

Jumat, 28 Februari 2014 09:41 WIB

"Watch List" dari Yahoo. Webpronews.com

TEMPO.CO, London - Dinas Intelijen Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ), disebut menyadap jutaan pengguna Yahoo!. Selain menyimak perbincangan lewat chat, penyadapan yang berlangsung sejak 2008 sampai 2010 itu juga menyimpan 1,8 juta foto lewat webcam.

Operasi dengan sandi Optic Nerve itu dilakukan dengan bantuan National Security Agency Amerika Serikat. Demikian dikabarkan harian terkemuka Inggris, Guardian, Jumat, 28 Februari 2014, mengutip dokumen rahasia yang dibocorkan Edward Snowden, mantan orang NSA.

"Operasi berlangsung dengan mengumpulkan data jutaan pengguna secara otomatis dan menyimpannya dalam pusat data GCHQ per lima menit," demikian ditulis Guardian. Optic Nerve merupakan proyek yang bertujuan menciptakan sistem untuk mendeteksi target lewat gambar atau foto yang beredar di dalam lalu lintas dunia maya. Selain target yang sudah ditetapkan, Optic Nerve juga mengidentifikasi kemungkinan munculnya target baru.

Guardian menuliskan bahwa sistem purwarupa Optic Nerve masih aktif hingga 2012. GCHQ pun menyatakan langkah untuk mengumpulkan foto warga negara Amerika Serikat dan warga negara lainnya itu tidak bertentangan dengan hukum di Inggris.

Laporan itu menyebutkan bahwa langkah GCHQ itu dilakukan karena adanya laporan bahwa target opeasi mereka kerap berkomunikasi melalui Yahoo. Mereka juga melakukan penyadapan terhadap orang-orang yang memiliki sejumlah kesamaan fisik dengan daftar target intelijen. Namun, laporan itu tidak menyebutkan bahwa NSA juga ikut memata-matai targetnya melalui Yahoo.

GCHQ bungkam soal laporan tersebut. Mereka mengatakan bahwa itu merupakan kebijakan intelijen yang sudah lewat dan tidak perlu dibahas. ”Itu kebijakan lama dan kami tidak membicarakan masalah intelijen,” demikian pernyataan GCHQ.

Yahoo! Inc melalui juru bicaranya, Suzanne Philion, menyatakan bahwa jika laporan itu benar, pemerintah AS dan Inggris telah melakukan pelanggaran serius terhadap privasi pengguna mereka. “Masalah ini sangat tidak bisa diterima,” ujarnya.

Optic Nerve merupakan satu program kerja sama intelijen Inggris dan AS dalam kesepakatan yang disebut perjanjian UKUSA. Kerja sama itu dilakukan dalam bentuk pertukaran data intelijen untuk kepentingan mereka. Kesepakatan pertukaran data intelijen itu juga melibatkan Kanada, Australia, serta Selandia Baru yang dikenal dengan istilah Five Eyes Alliance.

GUARDIAN | REUTERS | DIMAS SIREGAR

Berita Lain:
Galaxy S5 Tahan Air dan Pakai Pemindai Sidik Jari
715 Planet Baru Tertangkap Lensa Kepler
Samsung Yakin Konsumen Suka Galaxy S5
HTC Gencar Dekati Pembeli Kelas Menengah

Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

32 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

18 November 2023

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.

Baca Selengkapnya

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

10 Oktober 2023

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.

Baca Selengkapnya