Serangga Ini Minum Air Mata Buaya  

Reporter

Selasa, 6 Mei 2014 05:33 WIB

Selain menjilati air mata dari kura-kura, kupu-kupu semacam ini juga menjilati air mata buaya berjenis caiman. Hal ini dilakukan karena tidak ada sumber garam lainnya seperti air laut. Dailymail.co.uk/Jeff Cremer- Solent News

TEMPO.CO , San Pedro - Serangga ternyata menarik keuntungan dengan mendekati buaya. Sekelompok peneliti berhasil merekam kupu-kupu dan lebah yang asyik menyedot air mata kaiman (Caiman crocodilus) di perairan sungai Puerto Viejo di bagian timur laut Kosta Rika, Amerika Tengah. Serangga tersebut mengkonsumsi air mata buaya untuk memenuhi kebutuhan mineral garam.

Dalam riset yang berlangsung Desember lalu, Carlos de la Rosa, Direktur Stasiun Biologi La Selva untuk Organisasi Kajian Tropis di San Pedro, Kosta Rika, mengatakan kemungkinan serangga itu minum air mata predator tersebut adalah untuk mencari mineral garam langka. Meski garam banyak terkandung di laut, ada molekul yang tergolong sangat langka di dalamnya, yaitu sodium klorida.

"Binatang terkadang meminum garam ini dari keringat, urin, dan darah," kata De la Rosa, yang menulis laporannya dalam jurnal Frontiers in Ecology and the Environment edisi Mei 2014.

Temuan ini memperkuat laporan pada 2012, yang menyebutkan lebah meminum air mata kura-kura sungai bintik kuning di Taman Nasional Yasuni, Ekuador. Beberapa temuan sebelumnya juga menyebutkan kupu-kupu minum air mata kura-kura di perairan Sungai Amazon. Namun belum dapat dipastikan nutrisi apa yang sebenarnya terkandung dalam air mata reptil, termasuk kaiman di Kosta Rika itu. (Baca: Kupu-kupu Ini Bertahan Hidup dari Air Mata Kura-kura)

Menurut De la Rosa, sodium adalah elemen penting dalam metabolisme dan reproduksi serangga. "Elemen itu juga mengandung protein, enzim, dan mikronutrisi yang berperan penting bagi fisik serangga," katanya. Jika serangga mengambil keuntungan dari air mata reptil, belum diketahui bagaimana reptil memperoleh keuntungan dari aktivitas serangga tersebut.

De la Rosa mengatakan kaiman itu terlihat tak terganggu dengan keberadaan kupu-kupu dan lebah. "Hal berbeda dialami kura-kura yang tampak terusik dengan keberadaan serangga karena mereka mengibaskan kepala bahkan menyelam ke dalam air," ujarnya.

Riset selanjutnya bisa saja membuka tabir interaksi unik antara serangga dan reptil itu, dan seberapa penting hal itu bagi kelangsungan hidup spesies yang terlibat. "Kita bisa belajar tentang apa yang terjadi jika salah satu spesies hilang dan pengaruhnya terhadap stabilitas ekosistem," tuturnya.


LIVESCIENCE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA



Berita teknologi lain:
Universitas Airlangga Siap Riset Vaksin Flu Burung

Asteroid Seukuran Bus Melintas di Dekat Bumi
Studi: Iklan Digital Video Paling Efektif
LG G Pro 2, Unggulkan Kualitas Layar


Terpopuler:
Heboh Briptu Eka Menikah, Atasan Heran
Briptu Eka Menikah, Netizen: #Aku Rapopo
Briptu Eka Menikahi Polisi Anti-Narkotik
Korban Sodomi Emon Bertambah Jadi 73 Anak
Agnez Mo Tampil Seksi dengan Suami Mariah Carey
Rapat Hanura Akan Desak Hary Tanoe Mundur




Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya