Penemu Rompi Antikanker Kerja Sama dengan Jerman

Reporter

Selasa, 1 Juli 2014 13:54 WIB

Bra Warsito untuk terapi kanker payudara

TEMPO.CO, Jakarta - Center for Tomography Research Laboratory (CTECH Labs) Edwar Technology meneken kerja sama riset kanker dengan Jerman, Austria, dan Israel. Laboratorium riset di bidang teknologi penemuan yang dipimpin Dr Warsito P. Taruno ini dikenal dengan temuan rompi antikanker. "Kerja sama ini meliputi riset, edukasi, dan pengembangan produk serta penyebaran," ujar Warsito dalam rilis tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 1 Juli 2014.

Menurut Warsito, kesepakatan kerja sama telah diteken pada 28 Juni lalu antara CTECH Labs Edwar Technology dengan Weber Medical. Kedua pihak sepakat dalam pemanfaatan teknologi Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) untuk terapi kanker di jaringan klinik dan rumah sakit yang dimiliki oleh Weber Medical di seluruh dunia.

ECCT adalah metode penyembuhan kanker dengan terapi listrik statis. Metode ini dipresentasikan di konferensi internasional tentang metode terapi kanker non-konvensional yang diselenggarakan oleh International Society of Laser Applications (ISLA) di Beverungen, Jerman, 27-29 Juni 2014.

Warsito mengatakan ECCT adalah metode terapi kanker dengan prinsip pemberian medan listrik statis dari luar terhadap tubuh pasien yang mengidap kanker. Medan listrik itu membuat sifat kelistrikan sel kanker yang meningkat tinggi saat sel membelah menjadi terganggu. "Sehingga sel kanker gagal membelah dan mati," kata penemu rompi dan helm pembasmi kanker ini.

Kerja sama ini, kata Warsito, mendasari kemitraan jangka panjang dan menyediakan akses untuk aplikasi riset secara luas. (Baca juga: Penemu Rompi Anti-Kanker Terganjal Izin Edar)

Sementara itu, pendiri Asosiasi ISLA, Dr Mikhael Weber, mengungkapkan ketertarikan para peserta sangat luar biasa. "Ini adalah ide yang sangat brilian," kata penemu Weber Laser untuk terapi berbagai macam penyakit termasuk kanker. Teknologi ini dipakai di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Konferensi dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari 24 negara yang sebagian besar merupakan dokter spesialis terapi kanker dan berbagai penyakit langka lainnya dengan metode non-konvensional, seperti laser, gelombang ultrasonik, imunoterapi, dan sel punca. (Baca juga: Pro-Kontra Ahli Atas Bra Warsito)

Weber mengatakan para peserta konferensi sangat antusias terhadap metode baru ECCT karena metode ini memberikan kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyembuhkan pasien kanker. "Terutama dalam kondisi stadium akhir," katanya.

JONIANSYAH


Berita Lain:
Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa
Manusia Takut Pada Sesuatu yang Mendekat

Berita terkait

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

5 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

37 hari lalu

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

41 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

44 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

54 hari lalu

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.

Baca Selengkapnya

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

59 hari lalu

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.

Baca Selengkapnya

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

27 Februari 2024

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

Inovasi Si-Cuhal dari peneliti UI ini dibangun berlandaskan teknik pertanian presisi.

Baca Selengkapnya

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

26 Februari 2024

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

Telkomsel dan Huawei menandatangani dua Strategic Partnership Agreement (SPA) di MWC 2024 Barcelona, fokusnya adalah pada Home Broadband and 5G Innovation serta Talent Development.

Baca Selengkapnya

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

14 Februari 2024

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

Ketua KWT Desa Ponoware, Sarmi, menyatakan bangga terhadap inovasi yang dibuat oleh Tim I KKN Undip ini.

Baca Selengkapnya

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

30 Januari 2024

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

Peneliti Unair membawa hasil inovasi terapi kanker serviks ke hadapan para peneliti global yang berkumpul di Jepang.

Baca Selengkapnya