Sebuah aplikasi Thai Fight saat ditampilkan di sebuah ponsel di Bangkok, Thailand, (13/12). Permainan ini sebuah bagian dari aksi protes dan unjuk rasa warganya kepada kepemerintahan Thailand. (AP Photo/Apichart Weerawong)
TEMPO.CO, Brussels - Komisioner Uni Eropa yang membidangi kebijakan konsumen, Neven Mimica, menyatakan soal usaha lembaganya untuk menghindari anak yang kecanduan terhadap aplikasi digital pada gadget. Sebabnya, anak yang terbiasa dengan perangkat bergerak kerap melakuan transaksi online terhadap aplikasi berformat in-app tanpa pengawasan orang tua. (Baca juga: iPhone 6 Diproduksi Pekan Depan)
Aplikasi semacam itu tidak dikenakan biaya unduhan. Namun, ketika ingin menikmati fitur lain atau menambah skor pada game, pengguna akan diminta untuk membayar sejumlah uang. Transaksi dilakukan lewat kartu kredit, sehingga ini bukan murni aplikasi gratis. (Baca: Hadang iPhone6, Samsung Siapkan Galaxy Alpha)
“Anak-anak harus dilindungi ketika mengakses aplikasi secara online,” ujar Neven Mimica, yang dilansir situs Information Week, Senin, 21 Juli 2014.(Baca juga: 90 juta iPhone 6 Diperkirakan Meluncur Tahun Ini)
Badan Perlindungan Konsumen Uni Eropa (CPC) memutuskan agar penyedia game atau aplikasi yang dipromosikan sebagai aplikasi gratis tak diperkenankan untuk mengenakan biaya kepada konsumen. Meskipun biaya unduhannya gratis, Uni Eropa tetap melarang adanya label "free".
Menanggapi hal ini, Google sudah menghilangkan label "free" pada game atau aplikasi dengan format in-app yang ada pada toko aplikasi online Google Play. Meskipun demikian, Google enggan menanggapi peraturan yang ditetapkan Uni Eropa tersebut.
CPC juga menemukan adanya informasi yang rancu mengenai game dan aplikasi yang dihadirkan Apple di toko online iTunes. Menurut CPC, Apple seharusnya memberikan keterangan detail mengenai format game dan aplikasi yang ditawarkan.
Apple pun kemudian mengeluarkan panduan bagi pengembang aplikasi untuk memenuhi syarat apabila ingin menjual aplikasinya di iTunes. Pengembang diwajibkan untuk memberikan informasi yang lengkap mengenai aplikasi yang mereka ciptakan.
Bagi pengembang, peraturan ini dikhawatirkan justru bakal mengurangi pemasukan dari penjualan produk virtual. Namun, di satu sisi, peraturan ini dipuji karena akan mendorong pengembang untuk semakin kreatif. “Pengembang lebih baik berfokus pada aplikasi dibandingkan melakukan teknik manipulasi dalam meraup keuntungan,” tulis Information Week.
Apple juga enggan mengomentari peraturan Uni Eropa. Sejumlah negara Eropa menaruh perhatian pada sistem operasi terbaru Apple iOS 8 yang diklaim memiliki sistem keamanan data berlapis. Mereka berekspektasi mengenai sistem keamanan untuk mencegah penggunaan aplikasi yang tidak seharusnya diakses oleh anak-anak.