Warga membakar ban bekas, phon-pohon, dan sampah, untuk memblokir jalan pada saat akan dilakukan penggusuran di bantaran sungai Tahang, Kosambi, Tangerang, Banten, (26/12). TEMPO/Marifka Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang tidak menyadari bahwa kebiasaan sederhana seperti membakar sampah di tempat terbuka tanpa pengawasan merupakan salah satu penyumbang tertinggi polusi udara. Padahal, lebih dari 40 persen pembakaran sampah di seluruh dunia memberikan kontribusi yang cukup besar pada perubahan iklim.
"Pembakaran sampah yang tidak terkendali adalah sumber utama polusi," kata peneliti dari Pusat Penelitian Atmosfer Nasional di Amerika Serikat (NCAP), seperti dilaporkan TIMES, Kamis, 28 Agustus 2014.
Selama pembakaran, partikel merkuri dan hidrokarbon aromatik polisiklik akan dilepaskan. Dalam kadar yang banyak, partikel ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan saraf, kanker, dan jantung. (Baca: Polusi Udara Picu Penggumpalan Darah dan Stroke)
Hal ini semakin memburuk karena pembakaran sampah di tempat terbuka di seluruh dunia semakin merajalela. Kebanyakan pelakunya justru warga di negara-negara berkembang yang tak acuh dengan efek pembakaran sampah. (Baca: Brokoli Bantu Keluarkan Polusi dalam Tubuh)
Untuk memperkirakan emisi dari pembakaran sampah, peneliti dari NCAP melakukan perbandingan antara jumlah penduduk dan produksi sampah per kapita dengan perhitungan resmi pembuangan sampah yang berlaku di setiap negara di dunia. Dari situ, peneliti memperkirakan ada sekitar 1,1 miliar ton atau 41 persen dari total sampah di seluruh dunia yang dibakar dengan cara yang tidak tepat tiap tahunnya.
"Negara penghasil limbah terbanyak adalah Cina, Amerika Serikat, India, Jepang, Brasil, dan Jerman. Untuk penyumbang emisi terbanyak adalah Cina, India, Brasil, Meksiko, Pakistan, dan Turki," kata peneliti.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.