Pentagon Ciptakan Cip Implan Penyembuh Diri  

Reporter

Jumat, 19 September 2014 17:15 WIB

AP/Charles Dharapak

TEMPO.CO, Washington D.C. - Wolverine, Ghost Rider, dan Incredible Hulk—semua karakter fiksi ini memiliki satu kemampuan yang sama: dapat menyembuhkan diri sendiri dengan cepat. Dan kini, para peneliti di Pentagon, sebutan untuk gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat, sedang menciptakan kemampuan super itu.

Sebuah program yang dibiayai militer baru-baru ini bertujuan untuk mengembangkan alat semacam cip yang dapat ditanamkan dalam tubuh. Perangkat tersebut dapat menggunakan impuls listrik untuk memantau organ tubuh dan langsung menyembuhkan organ-organ penting saat mengalami infeksi atau terluka.

Peranti canggih itu dikenal sebagai penyembuh listrik atau ElectRx. Menurut Defence Advanced Research Agency (DARPA) cabang Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program tersebut, alat ini dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan farmasi dan menawarkan cara baru untuk mengobati penyakit.

"Alat ini akan mengubah fungsi dokter," ujar Doug Weber, manajer program bidang teknologi biologis DARPA, seperti dikutip Livescience.com, Jumat, 19 September 2014.

ElectRx, kata dia, akan menjadi semacam alat pacu jantung cerdas. Nantinya ElectRx akan ditanam di dalam tubuh manusia untuk memantau kondisi seseorang dan memberikan stimulasi gerak yang diperlukan saraf tubuh. (Baca juga: Implan Otak Semakin Mungkin dengan Probe Array)


Weber mengatakan ide dasar alat ini berasal dari proses biologis yang dikenal sebagai neuromodulation, proses ketika sistem saraf perifer (saraf yang menghubungkan setiap bagian tubuh ke otak dan sumsum tulang belakang) memonitor pergerakan organ internal. Proses tersebut mengatur respons tubuh terhadap infeksi dan penyakit.

Alih-alih menyembuhkan, DARPA mendapati proses neuromodulation ini malah memperburuk kondisi tubuh seseorang dan mengurangi sistem kekebalan tubuh. Tapi, Weber mengklaim, dengan bantuan impuls listrik, proses ini malah terjadi sebaliknya.

Karena itu, DARPA bergerak cepat untuk menyelesaikan program pengembangan ini agar perangkat tersebut dapat ditanam ke dalam tubuh dengan suntikan jarum saja. Dengan bentuk yang sangat kecil, ElectRx diklaim juga memiliki kelebihan lain, yakni dapat ditempatkan persis di ujung saraf tubuh manusia.

Cip implan ini nantinya dapat mengobati sejumlah peradangan organ dalam, seperti rheumatoid arthritis, systemic inflammatory respons syndrome (kondisi yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh), dan penyakit usus. Jika berhasil, ElectRx ini akan dikembangkan untuk penyembuhan gangguan di otak dan kesehatan mental, seperti epilepsi, cedera otak traumatik, depresi, dan gangguan pascatrauma.

AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler:
Nikah Beda Agama, Ini Kata Menteri Agama
Hapus Kementerian Agama, Muhaimin: Itu Sesat
Mobil Jakarta Dilarang ke Bogor, Ahok Temui Bima

Berita terkait

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

23 jam lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

2 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

2 hari lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

4 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

15 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

48 hari lalu

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

52 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

55 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

5 Maret 2024

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.

Baca Selengkapnya

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

29 Februari 2024

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.

Baca Selengkapnya