TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dinilai berpeluang memperkuat jaringan 4G long term evolution (LTE). Ini karena tingginya peningkatan trafik data Internet. Data penyedia jaringan Huawei melaporkan, trafik data di Tanah Air mengalami kenaikan sebesar dua kali lipat setiap tahunnya. Mayoritas trafik berasal dari jaringan 2G.
Faktor lainnya adalah tingkat penetrasi telepon pintar yang sudah mencapai 27 persen di Indonesia. Melihat hal tersebut, penyedia jaringan berambisi menghadirkan koneksi yang lebih stabil lewat teknologi LTE.
"LTE mempercepat konektivitas, meningkatkan layanan digital, serta menangani tingginya pertumbuhan trafik data," ujar General Manager Solution Marketing Huawei Indonesia Mohamad Rosidi di Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2014.
Dia mengatakan, meskipun kualitas LTE stabil, penggunaannya tetap bergantung pada kondisi. Rosidi mencontohkan, kualitas koneksi tergantung pada cuaca dan jumlah penggunanya.
Untuk bisa menerapkan LTE di Indonesia, tutur Rosidi, setidaknya ada tiga faktor utama yang harus dikembangkan, yaitu spektrum, perangkat, dan jaringan. "Operator seluler sudah seharusnya berinovasi untuk meningkatkan pengalaman pelanggannya," kata Rosidi.
Huawei menyatakan siap mendukung teknologi tersebut di Indonesia. Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu itu mengklaim menguasai pasar penyedia jaringan LTE global dengan raihan 61 persen.
Penyedia telekomunikasi yang sudah menggunakan teknologi LTE di Indonesia adalah PT Internux. Perusahaan ini memasarkan mobile Wi-Fi serta ponsel pintar. Simak berita tekno lainnya di sini.