Vice President Digital Adveritising Telkomsel, Haryati Lawidjaja, saat memperkenalkan layanan Big Data Telkomsel, MSight, di Jakarta, 7 November 2014. Isitimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Operator seluler Telkomsel tengah berfokus menyediakan layanan big data berupa informasi dan analisis data pelanggan yang diberi nama MSight. Layanan yang diluncurkan pada 6 November 2014 ini ditargetkan bagi konsumen perusahaan.
Big data menghadirkan informasi secara real-time yang kemudian dimanfaatkan oleh klien perusahaan untuk meningkatkan performa. Panduan tersebut nantinya diterapkan untuk memasarkan layanan atau produk, serta beriklan. (Baca: Pelanggan Telkomsel Capai 139,3 Juta)
"Big data juga sebagai langkah Telkomsel untuk menuju perusahaan digital," ujar Vice President Digital Advertising Telkomsel Haryati Lawidjaja di Jakarta, Jumat, 7 November 2014.
Dia mengatakan perusahaan digital sudah seharusnya lebih memanfaatkan layanan data untuk mendukung pengembangan bisnis. Nantinya, perkembangan bisnis diharapkan mampu mendorong perekonomian nasional. (Baca: Pasar Komputer Indonesia Masih Terbuka Luas)
Haryati mengungkapkan, Indonesia memiliki masa depan cerah di sektor pemasaran, khususnya periklanan. Dia mengutip prediksi lembaga McKinsey yang menyebutkan pengeluaran untuk iklan di Indonesia pada 2018 mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 243,5 triliun. "Ini di atas Cina dan India. Kita harus bisa memanfaatkannya," ucap Haryati.
Big data Telkomsel menggabungkan data secara agregat terhadap seluruh pelanggannya. Agregat diolah menjadi data insight yang kemudian dipaparkan kepada klien. Adapun proses ini diklaim menjamin privasi dengan tidak adanya pembagian data pelanggan ke pihak lain.
"Lama proses pengolahan data tergantung dari kebutuhan perusahaan. Kalau cepat, bisa kurang dari satu bulan," kata General Manager Data Insight Sales Telkomsel Stevy Kosasih di tempat yang sama. Dia menambahkan, lama proses ini juga tergantung pada rentang waktu pengumpulan data.
Stevy mengatakan saat ini sudah ada tiga perusahaan yang tengah memanfaatkan layanan big data. Ketiganya berasal dari sektor retail dan penerbangan. Dia menyebutkan lima perusahaan sedang menjajaki pemanfaatan layanan tersebut.
Big data diyakini mampu memberikan panduan yang signifikan bagi pelaku bisnis. Soalnya, agregat pelanggan Telkomsel mewakili sebagian besar pengguna data Internet di Indonesia. Saat ini Telkomsel menjadi operator seluler terbesar di Indonesia dengan 139,3 juta pelanggan. Dengan jumlah tersebut, pangsa pasar Telkomsel 51 persen.