TEMPO.CO, Pittsburgh - Meski ukurannya mini, kumbang macan dinobatkan sebagai makhluk tercepat di bumi. Ukuran kumbang macan cuma 10 milimeter, tapi sanggup melesat hingga 120 kali ukuran tubuhnya dalam satu detik. Ini setara sekitar 9 kilometer per jam. Jika dibandingkan dengan proporsi ukuran manusia, kecepatan itu setara 770 kilometer per jam. Dengan kecepatan seperti itu, kumbang macan tak bisa melihat jelas buruannya.
Saat berlari dalam kecepatan tinggi, mata kumbang macan tidak mendapat cukup cahaya sehingga penglihatan mereka terganggu. Jadi mereka hanya memprediksi jarak buruan sebelum mulai berlari sembari membuka rahangnya.
Daniel Zurek, peneliti dari Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, mempelajari teknik kumbang macan berburu dalam kecepatan tinggi. Menurut Zurek, kumbang macan bisa menghitung dengan tepat kapan dia membuka rahang dan menutupnya saat mencengkeram mangsa. "Mereka mencoba menangkap sesuatu, jadi mereka memastikan rahangnya terbuka dan menutup ketika bersentuhan," kata Zurek seperti ditulis laman Universitas Pittsburgh. (Baca: Ditemukan, Spesies Baru Katak dan Kumbang Suriname)
Dalam laporan riset yang dimuat di jurnal Biology Letters, 5 November 2014, Zurek mengatakan kumbang macan tidak bakal membuka rahangnya sepanjang waktu. Hal itu bisa menyebabkan kecepatan serangga ini menurun atau mangsanya malah kabur ketika rahang terlambat menutup. "Ini semua adalah soal jarak, ukuran mangsa yang tampil di retina dan proyeksi waktu kontak," kata dia.
Zurek merekam gerakan kumbang macan saat berburu. Dia memancingnya dengan umpan buatan. Dalam tayangan lambat, kumbang macan bergerak mendekati umpan. Ketika citra umpan membesar, kumbang macan menganggapnya sebagai tanda untuk membuka rahang. Ketika citra umpan menyusut, rahang kumbang macan segera menutup. "Hal ini menunjukkan mekanisme pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan aturan visual dalam situasi dinamis ketika pengamat dan target sama-sama bergerak," katanya.