Pelet Kuno Mesir Berhasil Dipecahkan  

Reporter

Jumat, 21 November 2014 21:51 WIB

Filolog magang meneliti tingkat kerusakan pada kitab Al Quran kuno yang merupakan sumbangan dari warga dan menjadi koleksi terbaru Museum Sri Baduga, Bandung, Jawa Barat, 4 September 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Para filolog pakar di bidang manuskrip kuno berhasil memecahkan sebuah pegangan dari Mesir Kuno yang memuat serangkaian mantra. Buku tersebut berjudul Handbook of Ritual Power.

Menurut para peneliti buku tersebut memuat mantra-mantra cinta, pengusir roh jahat, dan menyembuhkan penyakit kuning—penyakit yang disebabkan infeksi bakteri. Buku ini menurut studi yang dimuat dalam artikel berjudul "A Koptik Handbook of Ritual Power" diperkirakan berumur 1.300 tahun dan ditulis dalam bahasa Koptik.

Kertas buku tersebut terbuat dari bahan perkamen. Karena jumlah yang hanya satu buah, naskah ini disebut unicus codex. “Sebanyak 20 halaman berisi tentang tata cara ritual orang Koptik Kuno,” kata Malcolm Choat, anggota penelitian dari University of Sydney, seperti dikutip dari Livescience, Jumat, 21 November 2014.

Choat mengatakan naskah ini dimulai dengan serangkaian panjang doa yang dilanjutkan dengan gambar-gambar. Naskah ini juga memuat sejumlah resep obat dan mantra untuk menyembuhkan seseorang dari kerasukan roh, serta berbagai penyakit lainnya. “Juga ada mantra untuk membuat seseorang jatuh hati dengan kita,” Choat menambahkan.

Dia pun memaparkan salah satu cara supaya orang jatuh hati. Caranya, kata dia, membuat cairan ajaib dengan bahan dasar kuku manusia dan melemparkannya ke kusen pintu orang yang 'diincar'.

Meski begitu, beberapa doa tampak terkait dengan kelompok yang disebut “Sethians”. Kelompok ini mulai masuk Mesir sejak abad-abad awal kekristenan. Salah satu doa dalam naskah kuno ini mengurai tentang Seth. “Seth, Seth, Kristus yang hidup,” tulis salah satu doa di Handbook of Ritual Power.

Pembukaan naskah kuno tersebut merupakan doa yang mengacu pada sosok ilahi bernama “Bakthiota”. Sosok ini, menurut peneliti, masih sangat misterius. “Dia merupakan sosok ambivalen. Kekuatan besar dan penguasa pasukan dalam dunia materi,” ujar Choat dalam pemaparan temuannya di sebuah konferensi.

Hanya para pimpinan gereja pada abad ke-7 yang menganggap kelompok Sethians sebagai bid’ah. Setelah itu, kelompok tersebut tak diketahui keberadaannya. Peneliti menduga naskah unicus codex ini merupakan naskah transisi yang ditulis sebelum sekte Sethians dibubarkan sepenuhnya.

Para peneliti percaya naskah kuno tersebut berasal dari abad ke-7 atau ke-8. Saat itu, orang Mesir Kristen Kuno memang mulai membuat naskah-naskah doa berdasarkan ajaran Yesus Kristus.

Namun peneliti belum dapat membuktikan siapa pengguna naskah ini. Sebab, menurut Choat, penggunanya belum tentu seorang imam atau biarawan. “Asal usul naskah ini juga masih misteri,” Choat menambahkan.

Tim mendapatkan naskah ini akhir 1981 dari Michael Fackelmann, seorang penjual barang antik yang berdomisili di Wina, Austria. Bagaimana Fackelmann mendapatkan naskah ini pun masih menjadi misteri.

Gaya penulisan di naskah tersebut menunjukkan bahwa manuskrip ini berasal dari hulu Mesir. “Dilihat dari dialek, mungkin dari Ashmunein atau Hermopolis yang merupakan kota kuno Mesir”.

LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita Lain
Timnas di Piala AFF 2014, Bagaimana Peluangnya?
Bertahan di MU, Juan Mata Batal ke Valencia
Mau Beli Lionel Messi, Siapkan Duit Rp 3,8 Triliun
Membedah Kekuatan Lawan Timnas di Piala AFF 2014

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya