Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang  

Reporter

Senin, 12 Januari 2015 13:22 WIB

Foto yang dirilis Nasa memperlihatkan Komet Lovejoy melintas dekat atmosfer bumi. mirror.co.uk/Nasa

TEMPO.CO, Seattle – Bagi para penikmat langit malam, dua pemandangan surgawi akan menghiasi langit malam hari hingga pertengahan Januari 2015. Yakni, rasi bintang Eridanus—yang panjang, berkelok-kelok bak sungai surgawi—dan komet Lovejoy, komet hijau terang yang sedang melesat mendekati bumi.

Garis batas Eridanus merupakan jalur komet Lovejoy. Komet ini ditemukan pada Agustus tahun lalu oleh astronom amatir asal Australia, Terry Lovejoy. Dia menggunakan teropong kecil saat menemukan komet yang kemudian dilabeli dengan namanya ini.

Secara resmi, komet ini terdaftar dengan nomor registrasi komet C/2014 Q2. Semakin mendekati bumi, obyek ini akan mencapai puncak kecerahannya saat berjarak 70,2 juta kilometer dari bumi. Hingga saat ini, cahaya bulan awal musim dingin masih menjadi penghalang cahaya komet. Pada 3 Januari lalu, Lovejoy menjadi 4,6 kali lebih terang dari bintang Anwar al Farkadain, salah satu bintang di mangkuk rasi Little Dipper.

Kondisi tersebut membuat Lovejoy dapat dilihat dengan mata telanjang. Koma, kepala komet, berukuran tiga per lima dari diameter bulan. Alan MacRobert, editor senior majalah Sky and Telescope, mengatakan, sebelum bulan lebih terang, teropong 10 x 50 milik kantornya menangkap Lovejoy sudah berubah menjadi puffball biggish. “Sudah mulai terkonsentrasi di pusatnya,” katanya seperti dikutip dari Space, Senin, 12 Januari 2015.

Astronom amatir asal Jerman, Andreas Kammerer, mengatakan komet ini telah mengalami evolusi sejak pertama kali ditemukan. “Dalam beberapa pekan, Lovejoy menunjukkan peningkatan yang stabil,” ujarnya, seperti dikutip dari Livescience. Kammerer mengatakan komet ini akan mencapai magnitude 4.0 pada pertengahan Januari. “Dengan ukuran jarak koma sekitar 25 menit.” (Baca: Robot Philae Temukan Molekul Organik di Komet 67P)

Pakar komet lainnya, John Bortle, mendukung pernyataan Kammerer. Menurut dia, komet Lovejoy merupakan benda kosmik dengan parameter fotometrik paling ekstrem yang pernah diamati. “Jika mendekati matahari, komet ini akan menjadi komet paling cemerlang dalam sejarah.”

Sayangnya, Lovejoy akan tetap berada di luar orbit bumi. Pada 30 Januari, jaraknya tidak akan kurang dari 193 juta kilometer. (Baca: Robot Philae Mendarat di Komet, Lalu 'Tertidur'.) Setelah melewati konstelasi Eridanus, Lovejoy akan menyeberang ke rasi Taurus. Saat ini, komet tersebut sedang berpacu dengan bintang-bintang lainnya yang berada sekitar tiga derajat.

Komet ini akan memperlambat lajunya saat mencapai rasi Aries Ram pada pertengahan Januari sebelum akhirnya menyusuri batas Perseus dan Triangulum. Saat itu, menurut Bortle, Lovejoy akan memuai.

SPACE | LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB


Berita lain
Ruckus Wireless Luncurkan Access Point Terkecil
BenQ Luncurkan Proyektor Tiga Dimensi Rumahan
Teknologi 4G untuk Transportasi Berbasis Rel
Survei: Perempuan Dominasi Tonton Video Streaming
Main Monopoli LINE Kini Ada Peta Indonesia







Berita terkait

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

31 hari lalu

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?

Baca Selengkapnya

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).

Baca Selengkapnya

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.

Baca Selengkapnya

Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

1 Februari 2023

Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.

Baca Selengkapnya

ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

18 Januari 2023

ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

17 Januari 2023

Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.

Baca Selengkapnya

Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

10 Januari 2023

Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.

Baca Selengkapnya

Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

6 Oktober 2022

Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.

Baca Selengkapnya

Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

25 Juli 2022

Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.

Baca Selengkapnya