Peneliti Flu Burung Dikukuhkan Menjadi Guru Besar  

Reporter

Minggu, 18 Januari 2015 13:37 WIB

microbiology.georgetown.edu

TEMPO.CO, Surabaya - Universitas Airlangga mengukuhkan tiga guru besar sekaligus, Sabtu, 17 Januari 2015. Ketiganya yang bergantian menyampaikan orasi ilmiahnya di Aula Garuda Mukti di Kampus C di Mulyorejo, Surabaya, itu adalah Chairul Anwar Nidom, I Ketut Sudiana, dan Tini Surtiningsih.

Chairul Anwar Nidom, 56 tahun, dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang ilmu biokimia dan biologi molekuler di Fakultas Kedokteran Hewan. Dia menyampaikan orasi ilmiahnya yang diberi judul "Peran Biologi Molekuler dalam Antisipasi Bioterorisme dan Penyiapan Vaksin Biodefens Menuju Kemandirian Bidang Kesehatan dan Ketahanan Bangsa Indonesia".

Nidom dikenal sebagai peneliti virus dan vaksin flu burung juga flu babi hingga yang kini sedang digelutinya, yakni vaksin biodefens yang mengkaji aspek-aspek bioterorisme. "Saya mengajak untuk melihat timbulnya penyakit-penyakit yang strategis bukan berarti karena adanya rasa takut yang berlebihan, tapi melihat aspek global yang terjadi," kata penanggung jawab Avian Influenza Research Center ini. (Baca juga: Wabah Antraks Serang Sapi Blitar.)

I Ketut Sudiana, 59 tahun, dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang patologi anatomi di Fakultas Kedokteran. Makalah yang disampaikannya berjudul "Pengembangan Kemoterapi Nutrisi Kombinasi (KNK) sebagai Kandidat Terapi Kanker di Masa Mendatang". "Kalau Pak Nidom takut bioterorisme, saya takut dengan kanker," katanya.

Ketut memberi catatan jumlah kasus kanker yang terus bertambah di Indonesia. Adapun upaya menanggulanginya dirasa belum optimal dan sering malah memberikan efek samping yang merugikan pasien.

Ketut mengungkapkan upayanya membuat metode kemoterapi yang tidak merusak, tapi justru melindungi sel normal. "Konsep dari Kemoterapi Nutrisi Kombinasi adalah menghambat sintesis DNA dan memanfaatkan enzim spesifik yang dimiliki sel normal dalam upaya memilih nutrisi yang diberikan sebagai bahan dasar sintesis DNA," katanya. (Baca juga: RSPAD Gatot Soebroto Resmikan Kemoterapi Center.)

Tini Surtiningsih, 54 tahun, mendapat pengukuhan jabatan guru besar dalam bidang mikrobiologi tanah dan tanaman di Fakultas Sains dan Teknologi. Orasi ilmiah yang disampaikannya berjudul "Peran Biofertilizer dari Campuran Mikroorganisme sebagai Upaya Meningkatkan Produktivitas Tanaman Pangan Nasional".

Tini memberi penekanan pada penggunaan pupuk kimia yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem pertanian. "Nitrat yang berlebihan dari pupuk urea akan tercuci ke sungai dan burung-burung air di sana bisa mengalami kelumpuhan di kaki," kata penghasil empat paten biofertilizer ini. (Baca: Pupuk Langka, Petani Tak Siap Beralih ke Organik.)

WURAGIL

Terpopuler
Soal Kapolri, Ruhut: Jokowi Melihat Sesuatu
Australia Galau pada Jokowi Soal Eksekusi Warganya
Oegroseno Bela Suhardi Alius dari Cap Pengkhianat
Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada

Berita terkait

BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

11 hari lalu

BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

Kegiatan tridharma perguruan tinggi dalam ketahanan pangan khususnya pengembangan Smart Farming 5.0 harus menyatukan keilmuan multidisipliner klaster ekonomi, pertanian dan teknik.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

53 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Universitas Muhammadiyah Surabaya Kukuhkan Didin Fatihudin sebagai Guru Besar Kesembilan

18 Februari 2024

Universitas Muhammadiyah Surabaya Kukuhkan Didin Fatihudin sebagai Guru Besar Kesembilan

Universitas Muhammadiyah Surabaya mengukuhkan Prof Dr Didin Fatihudin SE M Si sebagai guru besar Bidang Ekonomi Manajemen Keuangan dan bisnis.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

15 Februari 2024

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

Mahasiswa Unair meraih penghargaan dalam Young ASEAN Leaders Policy Initiative di Thailand. Rekomendasinya dinilai sebagai inisiatif terbaik.

Baca Selengkapnya

UB Telurkan 358 Profesor, dari Bidang Ekonomi hingga Perikanan

11 Desember 2023

UB Telurkan 358 Profesor, dari Bidang Ekonomi hingga Perikanan

Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan empat profesor yakni profesor ke-355 hingga ke-358.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Unair Lengkap untuk Semua Program Studi

9 Desember 2023

Biaya Kuliah Unair Lengkap untuk Semua Program Studi

Berikut ini daftar lengkap biaya kuliah di UNAIR untuk semua program studi dari jenjang D3, D4, hingga S1. Biayanya bisa berbeda-beda sesuai dengan kelasnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Program S2 Media dan Komunikasi Unair: Beasiswa hingga Kurikulum

30 November 2023

Mengenal Program S2 Media dan Komunikasi Unair: Beasiswa hingga Kurikulum

Berdiri sejak 2003, program magister Media dan Komunikasi Unair ini berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair.

Baca Selengkapnya

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

29 November 2023

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar menyampaikan kebanggaan dan apresiasinya atas pengukuhan 42 guru besar baru.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Unesa Kukuhkan Guru Besar dan Adjunct Professor dari 6 Negara

7 November 2023

Pertama Kali, Unesa Kukuhkan Guru Besar dan Adjunct Professor dari 6 Negara

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengukuhkan tiga guru besar (gubes) baru dan delapan adjunct professor.

Baca Selengkapnya

Hasil Autopsi Jasad Mahasiswa FKH Unair, Dekan: Meninggal Bunuh Diri

6 November 2023

Hasil Autopsi Jasad Mahasiswa FKH Unair, Dekan: Meninggal Bunuh Diri

Hasil autopsi atas kematian CA, mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga atau FKH Unair telah keluar. Dekan FKH menyatakan berdasarkan autopsi, diketahui bahwa korban melakukan tindakan bunuh diri.

Baca Selengkapnya