Chem-E-Car Competition, 3 Tim Mahasiswa Asing Ikut Bersaing

Reporter

Minggu, 26 April 2015 12:14 WIB

Mobil Formula Sapu Angin Speed (SAS) meluncur di kawasan kampus seusai di luncurkan di gedung Rektorat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, (23/8). Mobil bermesin Kawazaki Ninja ZX 6R 600cc ini akan berlaga di Student Formula Japan (SFJ) 2013. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 19 tim balap mobil berbahan bakar reaksi kimia berkompetisi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, selama tiga hari, Jumat-Ahad, 26 April 2015. Di antara para peserta, tiga di antaranya berasal dari perguruan tinggi asing di Malaysia dan Polandia.

"Peserta kompetisi Indonesia Chem-E-Car Competition (ICECC) kali ini lebih banyak, 16 tim dari Indonesia, 2 tim dari Malaysia, dan 1 tim dari Polandia," ujar Ketua Panitia ICECC Nadhira Titisari kepada Tempo di Gedung Pusat Robotika ITS, Sabtu, 25 April 2015.

Malaysia mengirimkan dua tim, masing-masing dari Universiti Teknologi Petronas (UTP) dan Universiti Teknologi MARA (UiTM). Bagi UTP, ini merupakan kali kedua keikutsertaannya setelah sebelumnya menjuarai ICECC 2014. Sedangkan Polandia diwakili oleh tim dari Lodz University.

Nadhira menjelaskan, pada dasarnya, ICECC ialah kompetisi mendesain mobil prototipe yang menggunakan reaksi kimia sebagai sumber kekuatan. Reaksi kimia itu juga harus mampu mengontrol jarak mobil selama melaju. "Tujuannya bukan mobil mana yang tercepat, tapi mobil harus berhenti pada titik terdekat terhadap garis finis dengan galat terkecil," ujarnya.

Para peserta bebas menggunakan konsep reaksi dan bahan kimia apa pun, asalkan memenuhi syarat berupa dokumen analisis keamanan. Khusus bagi pemenang pada tahun sebelumnya, peserta dilarang memakai konsep dan racikan yang sama seperti saat menang. "Sebagian besar menggunakan bahan cair (liquid), namun ada juga yang menggunakan bahan baku solid."

Kompetisi ini, ucap Nadhira, ialah lomba mobil kimia pertama yang digelar di Asia Tenggara. Dia mengaku sebagian besar regulasinya mengadopsi regulasi kompetisi chem-e-car di Jerman dan Australia.

Pada dasarnya, peserta akan mengambil undian beban dan jarak. Setelah menimbang beban mobil, plastisin akan ditaruh di atas mobil peserta sesuai dengan undian. Penilaian dilakukan atas poin presentasi poster dan performa mobil saat kompetisi.

Selain juara utama, lima penghargaan diperebutkan para peserta. Antara lain Best Presentation, Best Eco-Car, Best Economic Car, Best Concept, dan Best Race.

Peserta dari UiTM, Siti Noraodhah binti Khairul Anwar, mengaku antusias mengikuti ajang ini. Dia dan timnya mengaku tak kesulitan beradaptasi dengan atmosfir kompetisi chem-e car ini karena di Malaysia juga terdapat kompetisi yang sama.

Keamanan, kata dia, menjadi faktor utama dalam mengonsep reaksi kimia sebagai bahan bakar mobil timnya. "Kami menggunakan magnesium sebagai menghasilkan daya seperti baterai. Tapi kekurangannya adalah cepat korosif. Kami juga gunakan asam sulfat, sodium chloride," tuturnya.

Selain ITS selaku tuan rumah yang kemudian merebut juara dalam balapan yang digelar Sabtu siang hingga petang lalu, belasan kampus lain mengikuti ajang ini. Mereka di antaranya Institut Teknologi Bandung, UGM, Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Bandung, dan Universitas Brawijaya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

ITS Luncurkan Jurusan S1 Bisnis Digital, Simak Cara Daftarnya

2 hari lalu

ITS Luncurkan Jurusan S1 Bisnis Digital, Simak Cara Daftarnya

Prodi Bisnis Digital ITS bertujuan untuk mendorong para mahasiswa menjadi adaptif dan progresif pada perkembangan bisnis.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

14 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

18 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

23 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

30 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

30 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

31 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

41 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

44 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

47 hari lalu

Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

Dua prodi bidang kedokteran ITS berfokus mengembangkan ilmu medis berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya