Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

image-gnews
Dini Adni Navastara SKom MSc menunjukkan tampilan aplikasi SahabatCAPD sebagai sistem pendeteksi dan pemantauan dini risiko komplikasi pasien gagal ginjal kronis. ITS.ac.id
Dini Adni Navastara SKom MSc menunjukkan tampilan aplikasi SahabatCAPD sebagai sistem pendeteksi dan pemantauan dini risiko komplikasi pasien gagal ginjal kronis. ITS.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggandeng Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) mengembangkan aplikasi kesehatan SahabatCAPD. Aplikasi ini dipandang terobosan untuk memudahkan dokter dalam memantau pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).

Ketua tim penelitinya, Dini Adni Navastara, menjelaskan, inovasi ini berawal dari gagasan mahasiswa ITS dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021 lalu. Sebagai dosen pembimbing dalam tim, Dini mengaku melihat potensi besar dalam ide tersebut untuk meningkatkan sistem pemantauan dan pengelolaan kondisi pasien gagal ginjal kronis.

“anggota tim mahasiswa tersebut saat ini telah menyelesaikan studinya di ITS,” kata Dini melalui keterangan tertulis, Kamis, 4 April 2024. 

Dosen di Departemen Teknik Informatika ITS tersebut memutuskan melanjutkan penelitian dalam pengembangan dan penyempurnaan aplikasi, termasuk dengan menerapkan teknologi deep learning di dalamnya. Pemilihan teknologi ini didasarkan dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan keberhasilan dalam mendiagnosis kondisi medis melalui citra.

“Meskipun begitu, belum ada penelitian khusus berbasis deep learning terkait CAPD untuk deteksi risiko komplikasi menggunakan effluent dialysate,” ucap Dini.

Melalui penerapan deep learning, Dini melanjutkan, aplikasi ini memiliki potensi untuk mengenali pola-pola yang rumit dan menafsirkan data cairan buangan dengan lebih akurat. Pada akhirnya memungkinkan untuk mendeteksi kemungkinan risiko komplikasi dengan lebih baik.

Selain itu, aplikasi juga dilengkapi dengan fitur keluhan yang lebih lengkap, sehingga dapat memberikan informasi tambahan kepada dokter. "Tujuannya memudahkan dalam melakukan diagnosa perkembangan pasien secara lebih komprehensif."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Dini, penelitian lanjutan tak lepas dari keterlibatan RS Unair dalam mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi. Dengan kolaborasi ini, diharapkan aplikasi SahabatCAPD dapat diuji dan disesuaikan secara lebih cermat sesuai dengan kebutuhan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi CAPD di lingkungan rumah sakit tersebut.

“Selanjutnya, pendataan pasien ini akan dilakukan secara berkelanjutan untuk menyesuaikan hasil validasi data dari rumah sakit,” kata alumnus S2 Pusan National University, Korea Selatan, tersebut.

Seluruh fitur pencatatan, pendeteksian, dan pemantauan yang telah dikembangkan dalam aplikasi serta penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kasus komplikasi gagal ginjal kronis yang selama ini tidak terdeteksi secara dini. Pasalnya, 16 persen risiko kematian pasien terapi CAPD disebabkan oleh komplikasi akibat kelalaian, kesalahan teknis, dan kesalahan dalam pemantauan terhadap pasien.

“Penelitian ini juga menyasar evaluasi terhadap kinerja berbagai model deep learning yang telah dikembangkan sebelumnya,” katanya.

Rencananya, setelah semua tahapan pengembangan dan penyempurnaan sudah matang, aplikasi SahabatCAPD akan diluncurkan untuk penggunaan pertamanya di RS Unair. “Rencana peluncuran pertama ini menjadi langkah awal dalam menyediakan layanan yang lebih baik bagi pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi CAPD,” kata Kepala Seksi Hubungan Pelanggan dan Perencanaan Bisnis Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) ITS tersebut. 

Pilihan Editor: Fakta-fakta Gerhana Matahari Total Amerika dan Prediksi Cuaca di Jalur Mudik Jawa Barat di Top 3 Tekno

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

4 jam lalu

Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.


3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

23 jam lalu

Untuk meningkatkan engagement, Anda bisa menyematkan komentar di Instagram. Ketahui cara menyematkan komentar di Instagram berikut ini. Foto: Pexels
3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.


UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

2 hari lalu

Arsip foto gerbang pintu masuk kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. ANTARA/HO-Humas ITS.
UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.


Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

2 hari lalu

Twitch. Kredit: Variety
Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya


Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

5 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

5 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

6 hari lalu

Rektor ITS periode 2024 - 2029 Ir. Bambang Pramujati, ST., MSc., Eng., PhD., diambil sumpahnya dalam acara Pelantikan Rektor ITS di Graha Sepuluh Nopember ITS, Selasa (30/4/2024). ANTARA/HO-Humas ITS
Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.


Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

6 hari lalu

Kampus Unair. Istimewa
Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.


Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

7 hari lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.


Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

8 hari lalu

Logo Apple. TEMPO/Wawan Priyanto
Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.