Ini Resep Anti Mabuk dari Mesir Kuno
Editor
Amri mahbub al fathon tnr
Senin, 27 April 2015 09:39 WIB
TEMPO.CO, London - Menyembunyikan efek alkohol pada era Mesir kuno adalah pekerjaan yang cukup merepotkan. Menurut sebuah naskah papirus kuno berbahasa Yunani, orang Mesir saat itu harus mencari daun Alexandrian chamaedaphne (Ruscus racemosus) untuk dikalungkan di leher para pemabuk. Padahal, daun ini terbilang sulit dicari.
Orang Mesir kuno percaya daun chamaedaphne dapat menghilangkan sakit kepala. "Atas dasar itulah daun tersebut digunakan untuk meredakan sakit kepala yang ditimbulkan alkohol," kata Vivian Nutton, profesor filologi di University College London, seperti dikutip dari Live Science, 21 April 2015. Nutton memimpin studi naskah papirus yang berisi pengobatan untuk orang mabuk ini.
Naskah papirus berumur 1.900 tahun yang berisi pengobatan untuk orang mabuk ini adalah salah satu dari 500 ribu naskah yang ditemukan di Oxyrhynchus, kota kuno di Mesir. Adalah Bernard Grenfell dan Arthur Hunt, dua orang filolog, yang menemukan semua naskah tersebut pada satu abad lalu.
Beberapa naskah juga memuat cara pengobatan lain, semisal cara mengobati mata. Ada pula selusin naskah papirus berisi resep membuat obat mata bernama collyrium. Naskah lainnya juga mengungkapkan cara untuk mengobati rheum, penyakit mata berlendir, dengan menggunakan beberapa bahan, seperti serpih tembaga, oksida antimon, timah putih, dan bahan lainnya.
Nutton mengatakan naskah papirus juga ada yang memuat cara pengobatan mata tanpa operasi. Hanya naskah tersebut masih sulit dibaca dan ada beberapa kata yang belum diketahui maknanya. Meski begitu, naskah tersebut sangat penting. "Karena zaman itu belum ada anastesi," ujar Nutton.
Teks yang dimaksud Nutton berbunyi, "...mata...saya mulai...dengan sebuah alat...yang lain dari kuil...untuk menghapus benda dengan pisau bulat berbilah kecil...tepi kelopak mata bagian luar...". Teks ini diterjemahkan oleh Marguerite Hirt, filolog dari University of Cambridge.
Studi mengenai naskah obat ini baru saja dilakukan. Selain obat mabuk dan mata, menurut Nutton, naskah medis ini berisi tentang cara pengobatan wasir, borok, gigi, dan operasi. Naskah papirus yang berisi cara pengobatan kini dimiliki oleh Egypt Exploration Society dan disimpan di Perpustakaan Sackler Library di Oxford University.
Untuk menganalisis naskah-naskah tersebut, para peneliti mengkonfirmasi hasil terjemahan mereka dengan kebudayaan Yunani di Mesir. Penduduk Oxyrhynchus saat itu, kata dia, memang sangat dipengaruhi kebudayaan Helenistik yang datang dari Yunani. Kebudayaan ini masuk setelah Alexander Agung menaklukkan Mesir.
LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB