Cara Unik Sungai Meredam Pemanasan Global

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 19 Mei 2015 04:30 WIB

Pemandangan kekeringan dari atas danau Powell, terlihat juga aliran sungai yang dikelilingi perbukitan. Page, Arizona, 28 Maret 2015. Justin Sullivan/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan selama ini mencari solusi untuk menekan laju pemanasan global yang dipicu volume karbon yang berlebihan. Tapi ternyata alam punya mekanisme sendiri untuk mengatasinya, yakni lewat jaringan sungai.

Ilmuwan dari Woods Hole Oceanographic Institution di Boston, Amerika Serikat, berhasil mengidentifikasi peran sungai dalam mengurangi laju pemanasan global. Riset tersebut sudah dipublikasikan dalam jurnal Nature edisi 14 Mei 2015.

"Sungai bertindak sebagai sistem sirkulasi bumi, mereka menghanyutkan karbon ke laut dan mengurangi secara signifikan volume karbon dioksida yang bisa kembali ke atmosfer dalam bentuk gas rumah kaca," kata pakar geokimia, Valier Galy, seperti dikutip dari Science Daily, Senin, 18 Mei 2015.

Galy melibatkan dua koleganya, Bernhard Peucker-Ehrenbrink dan Timothy Eglinton untuk mengambil sampel pada 43 sistem sungai yang mengalir di seluruh dunia. Pemilihan sampel didasarkan pada kondisi geologi, iklim, vegetasi, dan tingkat pencemaran lingkungan oleh manusia.

Hasil riset Galy mencatat sungai mampu membawa 200 megaton atau setara 200 juta ton karbon dioksida ke laut. Jumlah itu, Galy menambahkan, masih sekitar 0,02 persen dibanding total volume karbon dioksida yang ada di atmosfer. "Tapi jumlah karbon dioksida yang diurai bakal meningkat hingga 20 persen sampai seribu tahun mendatang," dia menambahkan.

Galy mengurai umumnya karbon dioksida (CO2) diubah menjadi karbon organik lewat fotosintesis. Tapi, kebanyakan karbon itu kembali ke atmosfer saat tumbuhan itu mati dan terurai oleh tanah. Sebagian kecil dari material itu lantas berakhir di sungai dan hanyut terbawa sampai ke laut.

Don Rice, Program Director pada National Science Foundation's Division of Ocean Sciences, lembaga yang mendanai riset Galy menyambut positif hasil riset tersebut. "Studi ini mengungkap pentingnya hubungan antara volume karbon dengan siklus sungai," kata Rice.

SCIENCE DAILY | RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya