Peneliti Indonesia Luncurkan Rumusan Riset 2045, Apa Saja?

Reporter

Rabu, 27 Mei 2015 16:26 WIB

Bruce Albert dari US National Academic of Science, Sangkot Marzuki dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Jos van der Meer dari Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenschappen dalam perayaan ulang tahun Akademi ke-25 di Jakarta Pusat, 25 Mei 2015. TEMPO/Amri Mahbub

TEMPO.CO, Jakarta - Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia merilis dokumen bertajuk "SAINS 2045", atau kepanjangan dari Satu Abad INspirasi Sains 2045. Dokumen ini merupakan agenda ilmu pengetahuan di Indonesia dalam menyongsong satu abad kemerdekaan. "Perumusan ini bertujuan menelaah identitas ilmu pengetahuan di Indonesia dalam menjawab tantangan ke depan," kata Jamaluddin Jompa, Ketua Komite Studi SAINS 20145, dalam pernyataan pers yang diterima Tempo, Rabu, 27 Mei 2015.

Jompa mengatakan, pengembangan ilmu pengetahuan suatu negara haruslah didasari atas cita-cita negara itu sendiri. Dalam konteks Indonesia, kata dia, berarti mengacu kepada persatuan, kedaulatan, dan kemakmuran rakyat. "Yang juga tak terlepas dari kompetisi ilmu pengetahuan global," ujarnya.

Rumusan ini diluncurkan dalam forum diskusi bertema Young Scientists Promoting Scientific Culture of Excellence yang digelar di @america, Pacific Place, Jakarta Selatan, kemarin. Peluncuran ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun Akademi ke-25.

Dia beranggapan, hampir 70 tahun Indonesia merdeka, tapi belum banyak tujuan ideal para pendiri bangsa yang sudah dicapai pemerintah. Salah satu tujuan yang belum tercapai tersebut adalah bidang ilmu dan teknologi. Musababnya, masalah sosial-ekonomi dan politik masih menjadi tolok ukur keberhasilan suatu negara berkembang. "Jadi bidang ilmu pengetahuan belum tergarap betul."

Padahal, menurut Jompa, hubungan timbal balik antara ilmu pengetahuan dan pengembangan pembangunan harus terus berjalan. Dengan adanya rumusan SAINS 2045 ini Jompa berharap ilmu pengetahuan di Indonesia dapat berkembang seiring pembangunan yang terus digalakan.

Rumusan SAINS 2045 tersebut memuat 45 pertanyaan mendasar yang dikelompokkan ke dalam delapan gugus masalah. Yakni, (1) identitas, keragaman, dan budaya; (2) kepulauan, kelautan, dan sumber daya hayati; (3) kehidupan, kesehatan, dan nutrisi; (4) air, pangan, dan energi; (5) bumi, iklim, dan alam semesta; (6) bencana alam dan ketahanan masyarakat terhadap bencana; (7) material dan sains komputasional; (8) ekonomi, masyarakat, dan tata kelola.

"Sudah lama sains mengalah dari isu lain, saatnyalah sains bangkit," kata Ketua Akademi, Sangkot Marzuki. Mengutip tulisan Pramoedya Ananta Toer dalam novel Bumi Manusia, Sangkot mengatakan, "Kodrat manusia kini dan kemudian ditentukan oleh penguasaannya atas ilmu pengetahuan. Semua, pribadi dan bangsa akan tumbang tanpa itu."

Selain meluncurkan SAINS 2045, Akademi juga membentuk Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (Young Scientists) sebagai pijakan untuk pengembangan sains di Indonesia. Menurut Sangkot, peran para ilmuwan muda. Sebab, kata dia, merekalah yang menjadi ujung tombak ke depan.

Akademi juga menggandeng tiga lembaga ilmu pengetahuan independen internasional, yakni US National Academy of Sciences, Australian Academy of Sciences dan Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenschappen, dalam hal kerja sama pendanaan riset. "Biar mereka dapat berbagi pengalaman dalam pengembangan ilmu dan teknologi," kata Sangkot.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya