Badan Geologi: Cacing Bantul Muncul karena Perubahan Cuaca

Reporter

Kamis, 4 Juni 2015 10:24 WIB

Sejumlah warga bergotong royong membersihkan puing bangunan yang roboh karena gempa bumi di Tirtohargo, Kretek, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (25/1). Gempa sebesar 6,5 SR yang terjadi di laut sebelah barat daya Kebumen, Jawa Tengah menyebabkan lima rumah di kawasan tersebut rusak. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono meragukan pernyataan bahwa keluarnya cacing tanah di Bantul menjadi penanda bakal terjadinya gempa.

"Cacing itu merespon perubahan cuaca dari musim hujan ke kemarau," kata Suroro dalam rilisnya, Rabu, 3 Juni 2015. Menurut dia, gempa besar tahun 2006 di Yogyakarta muncul dengan jarak periode lama dari gempa besar tahun 1943.

Pakar geologi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Prasetyadi menilai fenomena alam ini perlu dikaji dulu secara ilmiah. Gempa bumi biasa terjadi setelah ada pengumpulan energi selama aktivitas gerak lempeng yang berlangsung lama.

Keraguan terhadap isu cacing muncul karena gempa besar berskala 5,9 Skala Richter baru terjadi di Bantul pada 2006. Di lain pihak, gempa dengan kekuatan mirip pernah menggoyang daratan DIY pada 1943. Ini berarti pengumpulan energi berlangsung puluhan tahun.

Ketika pengumpulan energi sudah memuncak, pelepasannya dalam bentuk gempa bumi juga berlangsung cepat. "Waktu pelepasan energi itu melebihi kecepatan suara, makanya gempa bumi susah dideteksi," kata dia.

Saat ini di komunitas ilmuwan dunia baru ada satu metode paling tepat dalam menganalisis tanda-tanda gempa. Prasetyadi memaparkan ada metode yang dikembangkan kalangan ilmuwan luar negeri, yakni berupa penanaman sensor Global Positioning System (GPS).

Sensor ini memiliki kepekaan super terhadap getaran tanah di titik-titik rawan pusat gempa. Alat tersebut mampu mengamati dinamika getaran di bawah tanah dalam pola periode bulanan dan tahunan, sehingga bisa memprediksi kemungkinan adanya gempa besar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengaku melihat sendiri ratusan cacing tanah keluar ke permukaan di sepanjang jalan aspal dekat rumahnya di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, pada Selasa pagi kemarin.

Cacing-cacing itu berwarna hitam, rata-rata sepanjang sekitar belasan sentimeter dan berukuran kecil atau sebesar lidi. "Tapi saya lebih percaya ini karena cuaca. Cacing itu mungkin keluar karena ini seharusnya masuk kemarau, tapi sempat ada hujan deras kemarin," kata Dwi.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM



Berita terkait

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

8 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

10 jam lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

13 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

3 hari lalu

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

4 hari lalu

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

5 hari lalu

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

5 hari lalu

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

19 hari lalu

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

20 hari lalu

Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

Genap berusia 26 tahun, inilah fakta-fakta jembatan gantung cantik Akashi Kaikyo di Jepang, termasuk tahan gempa bumi hingga 8,5 SR.

Baca Selengkapnya

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

22 hari lalu

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

Wisatawan yang mengunjungi pulau berbentuk penyu di Taiwan ini biasanya mengikuti tur mengamati paus dari April hingga Oktober.

Baca Selengkapnya