Fosil Burung Purba Berekor Indah Ditemukan di Brasil

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 9 Juni 2015 06:35 WIB

Pterosaurus. Foto: palaeos.com

TEMPO.CO , JRio de Janeiro: Tim peneliti dari Universitas Federal Rio de Janeiro Brazil menemukan fosil burung purba berusia 115 juta tahun di superbenua Gondwana, yang kini dikenal sebagai daerah timur laut Brasil. Burung ini diperkirakan tewas saat masih remaja, bulungnya warna-warni, dan memiliki bulu ekor seperti pita yang panjang.

Fosil burung ini panjangnya 14 centimeter dari kepala hingga ekor. Fosil seukuran ini dari jenis burung belum pernah ditemukan sebelumnya di Amerika Selatan. Ini juga salah satu yang tertua fosil burung yang diketahui dari Gondwana, sebuah superkontinen yang pernah meliputi Afrika, Antartika, Australia, India dan Amerika Selatan.

Ketua tim peneliti, Ismar de Souza Carvalho, profesor paleontologi dan geologi di Universitas Federal Rio de Janeiro di Brazil, mengatakan temuan itu tak terduga. Pada pandangan pertama, ia berpikir. "Apa ini? Setelah beberapa menit kami menyadari bahwa itu fosil yang bisa mengungkapkan lebih lanjut tentang sejarah ekosistem darat setidaknya 115 juta tahun yang lalu di Gondwana,” kata de Souza Carvalho seperti dimuat jurnal Nature Communications, 2 Juni 2015.



Penemuan itu menjadi salah satu temuan fosil yang paling lengkap dan terawat baik dari burung dengan bulu ekor seperti seperti pita dari periode Cretaceous Awal. Temuan ini memberikan peneliti pandangan bahwa belum pernah terjadi sebelumnya ada bulu-bulu menarik yang menghiasi bokong burung.

Mereka menemukan fosil ini pada 2011 di Brasil Araripe Basin, pusat sedimen fosil yang berumur dari 100 juta sampai 120 juta tahun. “Cekungan telah menghasilkan ribuan fosil serangga, reptil terbang, kura-kura, ikan dan berbagai jenis tanaman, semua dari periode Cretaceous,” kata de Souza Carvalho kepada Live Science.

Tapi ini bukan burung pertama yang ditemukan memiliki bulu seperti pita ekor. Orang telah menemukan spesimen yang sama di timur laut Cina, meski mereka tidak juga diawetkan.

Sebuah analisis anatomi terhadap fosil Brasil ini mengungkapkan bahwa bulu datar, seperti pita ekornya, mungkin tidak membantu burung dengan keseimbangan atau penerbangan. Sebaliknya, bulu ini mungkin telah menjadi ornamen, dan mungkin membantu spesies ini mengenali spesies lain dari jenisnya.

"Mungkin bulu adalah bentuk tampilan seksual atau berhubungan dengan komunikasi visual,” kata de Souza Carvalho.

Analisis lainnya menyatakan ekor itu akan menjerat burung. Ekor ini panjanganya sekitar 8 sentimeter, lebih panjang dari tubuh burung yang hanya 6 cm. Burung hidup tidak memiliki ekor lebih lebih panjang seperti bulu layaknya pita, menurut peneliti, meski burung tropis memiliki ekor memanjang yang menjadi hiasan saat dihempus angin.

"Ini bulu aneh yang terjadi pada burung punah," kata Richard Prum, profesor ilmu burung di Yale University yang tidak terlibat dengan penelitian ini. "Tapi mereka pada baris terpisah. Mereka tidak ada hubungannya dengan bulu modern. Ini menarik."

Para peneliti juga melihat bahwa, meski burung telah mengembangkan bulu yang tampaknya matang, tulangnya yang tidak sepenuhnya berkembang, dan memiliki mata yang sangat besar bagi tubuh kecil. “Karakteristik ini menunjukkan itu masih remaja,” kata de Souza Carvalho.

Mereka berharap dapat menemukan lebih banyak spesimen burung di Cekungan Araripe, untuk mempelajari lebih lanjut tentang temuan baru spesies. Fosil ini milik Enantiornithes, kelompok burung yang hidup pada masa dinosaurus, tapi para peneliti belum memberikan genus dan spesies baru.

“Kami masih membandingkan dengan beberapa burung yang berasal dari daerah lain di Gondwana untuk memutuskan, termasuk memberinya nama,” kata de Souza Carvalho.

Terlepas dari namanya, temuan ini memverifikasi bahwa Enantiornithes hidup di Gondwana, bukan hanya di superbenua Laurasia utara pada waktu yang sangat penting bagi evolusi burung.

LIVE SCIENCE | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya