Intelijen Cina Bobol Ratusan Perusahaan Amerika Serikat  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 3 Agustus 2015 11:56 WIB

Ilustrasi hacker. Geektech.in

TEMPO.CO, Washington D.C. - Stasiun teve berita di Amerika Serikat, NBC, merilis tayangan soal pengarahan rahasia NSA Threat Operations Center (NTOC) pada 2014 lalu, berupa sebuah peta yang menunjukkan lokasi dari setiap intrusi komputer yang berhasil dilakukan oleh peretas yang disponsori negara Cina selama periode lima tahun. Lebih dari 600 perusahaan dan lembaga AS disusupi selama periode itu.

Tayangan itu diperoleh NBC dari sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya. Sumber itu mengatakan pengarahan itu menyoroti minat Cina terhadap Google dan kontraktor pertahanan seperti Lockheed Martin, dan sistem kontrol lalu lintas udara serta katalog dokumen dan data yang telah disusupi pembajak pemerintah Cina.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa NSA telah melacak serangan cyber Cina selama bertahun-tahun dan jaringan pengawasan Cina miliknya memberikan kemampuan untuk mengkorelasikan serangan-serangan dengan sumber tertentu. Pengarahan itu menunjukkan kepada NBC lokasi untuk sumber masing-masing "eksploitasi dan serangan," NBC melaporkan.

Kebocoran itu, kebetulan muncul saat pimpinan NSA dan Departemen Pertahanan terus melobi untuk menciptakan "cyber-deterrent" - sebuah kemampuan serangan jaringan yang dapat digunakan untuk meluncurkan serangan komputer dan jaringan besar-besaran dan melumpuhkan musuh yang melancarkan serangan pada jaringan AS.

Dalam pidato sebelumnya di depan Forum Keamanan Aspen pekan lalu, Direktur NSA dan Kepala US Cyber Command Laksamana Mike Rogers memperingatkan, "Jika kita tidak melakukan apapun, maka salah satu konsekuensi yang tidak diinginkan bisa terjadi, hal ini mengirim sinyal ke negara lainnya, kelompok lain, aktor lain bahwa perilaku semacam ini adalah OK dan bahwa Anda dapat melakukan hal ini tanpa menghasilkan respons apapun."

Komentar itu sejalan dengan strategi cyber Departemen Pertahanan, yang berusaha untuk menempatkan Departemen Pertahanan di garis depan membela AS "dan kepentingannya terhadap serangan cyber yang sangat signifikan."

Postur pencegahan adalah salah satu poin dalam dokumen strategi cyber Menteri Pertahanan Ashton Carter, yang diterbitkan pada bulan April:

“Amerika Serikat harus mampu menyatakan atau menampilkan kemampuan respons yang efektif untuk mencegah musuh dari memulai serangan; mengembangkan kemampuan pertahanan yang efektif untuk menolak serangan potensial; dan memperkuat ketahanan keseluruhan sistem AS untuk menahan serangan potensial jika ia menembus pertahanan Amerika Serikat.”

ERWIN Z | ARSTECHNICA

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

5 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

10 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

32 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

55 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

56 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya