Ini Baterai Ponsel dari Jamur: Hemat Energi nan Murah  

Reporter

Senin, 21 Desember 2015 13:14 WIB

tip-

TEMPO.CO, Riverside - Para ilmuwan dari Riverside Bourns College of Engineering, University of California, Riverside, menciptakan penghantar arus listrik atau anoda baru untuk baterai litium menggunakan material dari jamur portabella. Anoda berbahan biomassa jamur portabella itu lebih murah, ramah lingkungan, dan mudah diproduksi ketimbang material grafit sintetis yang dipakai dalam industri baterai isi ulang saat ini.

Biaya produksi anoda baterai dari grafit sintetis sangat mahal karena membutuhkan proses pemurnian yang lama. Pada 2020, diperkirakan ada 900 ribu ton grafit alam dihabiskan dalam pembuatan anoda untuk enam juta kendaraan listrik. Grafit diproses menggunakan bahan kimia keras, seperti asam sulfur, yang menghasilkan limbah berbahaya dalam jumlah besar. Uni Eropa memperkirakan proses seperti ini tak layak dipertahankan di masa depan.

Meningkatnya jumlah permintaan baterai untuk peralatan elektronik dan kendaraan membuat riset mencari bahan pengganti grafit kian gencar. Biomassa, material biologis dari makhluk hidup, dapat menjadi alternatif untuk menggantikan grafit karena mengandung karbon berkadar tinggi dengan ongkos produksi murah dan tidak merusak lingkungan.

Para ilmuwan UC Riverside memilih jamur dalam riset membuat biomassa karena strukturnya punya banyak pori. Dengan kondisi seperti itu, ada banyak ruang bagi air dan udara untuk melintas. Struktur pori jamur itu sangat penting dalam pembuatan baterai karena bisa menjadi tempat yang luas untuk menyimpan dan menyalurkan energi. Komponen inilah yang meningkatkan kinerja baterai. Kandungan konsentrat garam potasium yang tinggi dalam jamur dapat memperbesar kapasitas baterai.

Hasil riset yang dipelopori dua profesor Bourns College of Engineering, Cengiz Ozkan dan Mihri Ozkan, telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports. Cengiz Ozkan mengatakan struktur nanokarbon yang diambil dari material biologis, seperti jamur, menjadi alternatif ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk menggantikan anoda berbahan grafit.

Anoda konvensional biasanya membuat litium mengakses seluruh material baterai dalam beberapa siklus pengisian ulang pertama. Kapasitas energi baterai kemudian menyusut setelah terjadi kerusakan di bagian elektroda. Kondisi ini bisa diperbaiki menggunakan teknologi anoda karbon jamur yang sudah dioptimalkan.

Proses pemanasan akan mengubah struktur pita berukuran nano dari material jamur menjadi jaringan pori yang saling terhubung. Hal ini sangat penting bagi elektroda baterai karena struktur seperti itu punya permukaan area yang luas untuk menyimpan energi. Para peneliti sudah mendapatkan paten untuk hasil penelitian baterai berbahan biomassa tersebut.

Brennan Campbell, pelajar dan peneliti dari Material Science and Engineering Program di UC Riverside, mengatakan material jamur membuat kinerja baterai isi ulang untuk ponsel masa depan semakin meningkat seiring dengan banyaknya penggunaan. "Ini terjadi karena aktivasi pori-pori di dalam struktur karbon saat sel baterai disetrum berulang kali," ujar Brennan.




SCIENCE REPORTS | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

2 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

2 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya