Bukti Baru Migrasi: Bakteri di Perut Manusia Purba

Reporter

Editor

ursul florene

Jumat, 8 Januari 2016 15:24 WIB

Rekosntruksi manusia purba yang dipajang di Museum Sangiran, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Italia -Sebuah temuan menarik muncul dari selaput lendir perut Otzi si manusia es. Dalam tubuh manusia purba berusia 5.300 tahun ini, ditemukan sampel bakteri Helicobacter pylori, penyebab maag.


“Bakteri yang ditemukan di perut Otzi sama dengna yang kita temukan di perut masyarakat Eropa modern saat in,” kata paleopatolog Albert Zink dari European Academy (EURAC) di Bolzano seperti dilansir dari Sciene Daily, Kamis, 7 Januari 2015. Temuan ini semakin melengkapi informasi kehidupan nenek moyang masyarakat Eropa pada periode Otzi.


Awalnya, tim EURAC memang menduga infeksi bakteri perut telah berlangsung sejak zaman manusia purba. Namun hal ini sulit dibuktikan karena kebanyakan fosil manusia purba, termasuk Otzi sudah kehilangan jaringan perutnya. Tak kehilangan akal, tim akhirnya memutuskan untuk mengekstrak seluruh DNA isi perut. Dari situ, mereka menemukan jejak gen H. pylori.


Meski belum menemukan bukti kuat apakah Ötzi mengalami gangguan pencernaan semasa hidupnya, namun dapat dipastikan sistem imun tubuhnya bereaksi terhadap keberadaan bakteri ini. Menurut ahli mikrobiologi EURAC Frank Maixner, ada jejak protein hasil reaksi antibodi, yang juga terdapat di pasien terinfeksi gangguan perut saat ini.


Data bakteri ini kemudian dikirimkan ke ahli genetika Thomas Rattei dari Univerisity of Vienna, yang mendapat informasi mengejutkan lainnya. “Ternyata, jenis bakteri ini, sama dengan yang banyak terdapat di Asia Tengah dan Selatan saat ini,” kata dia.


Advertising
Advertising

Para peneliti berkesimpulan kalau pada dasarnya, ada dua tipe bakteri H. Pylori, yang berasal dari Afrika dan Asia. Kedua bakteri ini kemudian bertemu, dan membentuk suatu hibrid yang menjadi bakteri di perut masyarakat Eropa saat ini. Proses percampuran ini berlangsung di Timur Tengah, saat periode Zaman Es akhir. Saat itu, musim dingin yang keras membuat Eropa tak dapat lagi ditinggali, sehingga penduduknya berpindah ke daerah Asia.


Setelah es mulai mencair, atau sekitar 20 ribu tahun lalu, para pengungsi ini kembali menduduki Eropa. “Para migran ini yang membawa bakteri perut hibrid ke daratan Eropa,” kata Rattei.


Sementara bakteri dari Afrika diduga masuk lebih lambat, sekitar 5 ribu tahun lalu. Saat itu, Eropa tengah dilanda revolusi petani, di mana banyak migran Afrika datang untuk mengolah tanah di daratan tersebut. Ada pula yang mengatakan bakteri ini masuk dari serbuan hama seperti tikus dan lalat.


Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan koneksi bakteri dengan perkembangan manusia hingga saat ini. Menurut Zink, EURAC tengah merencanakan proyek serupa di Amerika Selatan dan Asia untuk mengungkap sejarah manusia lebih mendalam.


SCIENCE DAILY | NEW YORK TIMES | URSULA FLORENE

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

7 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

10 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

10 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

15 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

17 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

18 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

19 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

22 hari lalu

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?

Baca Selengkapnya