YotaPhone 2, Ponsel Rusia Berlayar Ganda  

Reporter

Rabu, 27 Januari 2016 16:13 WIB

YotaPhone 2, ponsel pintar asal Rusia dengan layar ganda. Yotaphone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ponsel pintar yang beredar di Indonesia kebanyakan buatan Cina—termasuk Taiwan—Korea Selatan, dan Jepang. Ada beberapa yang berasal dari Eropa, seperti Nokia, tapi jumlahnya tak banyak. Salah satu negara Eropa yang mencoba bermain di pasar Indonesia adalah Rusia dengan produknya YotaPhone.

Bagi konsumen di Indonesia, nama YotaPhone mungkin terdengar aneh dan asing. Sebab, ponsel ini memang belum pernah mampir ke pasar di Tanah Air. Namun, pada akhir bulan ini, PT. Kimas Sentosa, pemegang merek Pixcom Mobile di Indonesia, rencananya akan memboyong YotaPhone ke Indonesia.

YotaPhone pertama kali muncul pada 2014. Menariknya, ponsel ini tampil berbeda dari kebanyakan ponsel berbasis Adroid. Yang paling mencolok adalah layar gandanya. Betul, ponsel ini memiliki dua layar di depan dan berlakang. Bagian depan berwarna, sedangkan yang belakang monokrom tipe e-ink.

Versi YotaPhone pertama membuat banyak orang terkagum-kagum. Sebab, inilah ponsel pertama di dunia yang dilengkapi dua layar sekaligus. Sayangnya, performa YotaPhone versi awal ini jauh dari memuaskan. Lantas, para teknisi Rusia pun mengeluarkan YotaPhone 2 yang jauh lebih menarik.

Dalam dua pekan terakhir, Tempo mendapat kesempatan untuk mencoba ponsel yang dijual di kisaran harga Rp 8 juta ini. Fitur paling menarik dari ponsel ini tentu layar gandanya, sedangkan fitur lainnya tak banyak berbeda dari ponsel Android.

LAYAR

Ide membuat ponsel pintar dengan layar ganda terbilang orisinal. Tak mengherankan bila YotaPhone mendapat berbagai penghargaan Internasional, salah satunya sebagai ponsel terbaik dalam Mobile World Congress 2014 di Barcelona, Spanyol. Juga sebagai perangkat terbaik dalam ajang CES 2014.

Layar ganda menjadi ciri khas ponsel ini. Layar bagian depan yang berwarna menampilkan berbagai fitur sistem operasi Android. Sedangkan layar berlakang, 16-greyscalee-ink, menawarkan fitur lain yang tak dimiliki ponsel Android, yakni ketajaman teks ketika menampilkan e-book.

Kedua layar tersebut dilindungi kaca Corning Gorilla Glass 3 yang tahan gores. Layar e-ink menampilkan resolusi 540 x 960 piksel dengan kerapatan 235 ppi dan luas 4,7 inci. Sedangkan layar depan berukuran 5 inci dengan teknologi AMOLED ditunjang resolusi 1.080 x 1.920 piksel dengan kerapatan 442 ppi.

Layar depan terlihat jelas dan bagus untuk membaca e-mail, e-book, atau berselancar di dunia maya, menonton video, dan aktivitas lain. Sedangkan layar belakang selalu menyala namun tanpa mengurangi masa hidup baterai. Layar sentuhnya memiliki sensitivitas cukup bagus, sebaik layar depan.

Terdapat beberapa aplikasi dalam YotaApps yang khusus dibuat untuk layar belakang ini, seperti games (catur, checkers, dan Sudoku), RSS reader, kalkulator, dan Yota Reader untuk DRM-free e-books. Selain itu, tampilan layar belakang juga bisa persis sama dengan layar depan berkat aplikasi YotaMirror.

Ketika Tempo mencoba untuk membaca e-book pada layar e-ink, tampilannya sangat tajam. Teks seperti menempel pada layar. Namun, menurut situs teknologi yang pernah membandingkan tampilan e-ink pada YotaPhone ini dengan Kindle Paperwhite, tampilan YotaPhone masih kalah bagus.

Meski begitu, tetap saja tampilan layar e-ink pada YotaPhone tergolong istimewa. Teks seperti tertulis di atas kertas yang menempel di belakang ponsel. Membaca e-book di bawah paparan sinar matahari pun tak masalah, tetap jelas. Hanya, lantaran tak dilengkapi backlit pada kondisi gelap sulit untuk membaca.

Yang paling menarik dari layar belakang YotaPhone 2 jenis e-ink ini adalah konsumsi listriknya hampir nol. Layar akan memakan daya dari baterai berkekuatan 2.400 mAh hanya ketika dilakukan refreshing. Jadi, untuk menampilkan notifikasi seperti e-mail masuk tak perlu khawatir baterai akan cepat habis.

HEMAT BATERAI

Untuk layar depan, seperti kebanyakan ponsel pintar lain, memang menyedot daya baterai cukup banyak. Ketika dipakai untuk membuka Internet melalui jaringan Wi-Fi secara terus-menerus, atau menonton video dan bermain game, baterai hanya tahan selama sekitar 6-7 jam.

Bandingkan ketika YotaPhone 2 digunakan sebagai e-reader secara terus-menerus dengan hanya menggunakan layar belakang saja. Baterai dapat bertahan hingga 109 jam atau setara dengan 4,5 hari untuk sekali charge.

Tapi, jika ingin masa hidup baterai lebih panjang lagi, tersedia aplikasi bernama YotaEnergy yang dapat diatur sesuai kehendak pemilik ponsel. Artinya, kita bisa mengatur aplikasi apa saja yang boleh muncul saat ponsel disetel ke mode hemat energi.

Ada tiga setelan untuk penghematan daya baterai, yakni 5, 10, dan 15 persen. Selain ketiga setelan bawaan itu, kita juga bisa menyetelnya sesuai kebutuhan. Ketika baterai masih tersisa 63 persen, Tempo mencoba menjalankan YotaEnergy. Hasilnya, ponsel dinyatakan dapat hidup hingga 18 hari ke depan.

DESAIN

Dari segi desain fisik, YotaPhone 2 tampil lebih baik ketimbang generasi pertamanya. Ketika digenggam, ponsel ini terasa premium dengan semua sudut cenderung melengkung. Bagian belakang, tempat layar e-ink berada, memiliki kontur serupa kurva. Terasa nyaman di tangan dan tak mudah terlepas.

Walau bagian belakang selalu tersentuh oleh telapak tangan dan jari, namun tak ada bekas sidik jari yang menempel di layar. Apalagi layar belakang selalu menyala sehingga tak terlihat bekas sidik jari. Notifikasi yang muncul tetap terlihat jelas dan mudah dibaca.

Tebal YotaPhone 2 hanya sekitar 8,95 milimeter. Ini cukup menarik, terutama lantaran ponsel ini dilengkapi dengan dua layar sekaligus. Sayangnya, pada sisi depan, bezel bagian atas dan bawah layar terlalu besar. Akibatnya, ponsel dengan layar 5 inci ini terlihat lebih panjang dibanding ponsel dengan ukuran layar yang sama.

Lebar ponsel ini sekitar 69,4 milimeter dengan panjang 144,9 milimeter dan tebal 8,95 milimeter. Beratnya 145 gram. Bandingkan dengan iPhone 6 berlayar 4,7 inci. Lebarnya hanya 67 milimeter dengan panjang 138,1 milimeter dan tebal 6,9 milimeter serta berat 129 gram.

KAMERA

Kamera utama yang terdapat di bagian belakang sebesar 8 megapiksel dan dilengkapi dengan lampu kilat LED, autofocus, dan HDR. Sayangnya tak banyak pilihan untuk menghasilkan foto yang lebih baik, seperti misalnya aplikasi beautificationyang sedang digemari.

Sedangkan kamera depan berkuatan 2 megapiksel. Kedua kamera mampu menghasilkan foto dan video cukup baik dengan warna hidup dan deatail gambar yang tajam, terutama pada kamera belakang. Untuk pemotretan di luar ruang tak ada masalah. Tapi ketika di ruang minim cahaya, terlalu banyak noise.

Yang menarik, saat akan mengambil foto dengan kamera utama, layar belakang e-ink bisa disetel untuk menampilkan obyek foto. Artinya, orang yang akan difoto bisa melihat diri sendiri mirip seperti cermin. Ketika memotret anak kecil, rata-rata si anak akan tersenyum karena melihat diri sendiri.

PERANGKAT KERAS

YotaPhone 2 menggunakan format kartu nano-SIM. Yang tak lazim, slot kartu ini letaknya bersamaan dengan tombol volume. Untuk memasukan kartu SIM gunakan SIM card ejector dan tombol volume pun akan keluar dengan sendirinya seperti tempat kartu SIM lainnya. Tak biasa, tapi bukan masalah.

Spesifikasi YotaPhone 2 cukup bagus. Saat digunakan untuk menelepon atau membuka Internet, Tempo tak menemukan masalah. Sistem operasi yang digunakan adalah Android 5.0 Lollipop dengan prosesor Snapdragon 800 quad-core 2,2 GHz. Total RAM yang disediakan sebesar 2 gigabita.

Untuk koneksi ke jaringan operator ponsel ini dilengkapi dengan fitur 4G (LTE), Wi-Fi 802.11a/b/g/n/ac, Bluetooth 4.0, NFC, dan GPS. Memori internalnya sebesar 32 gigabita. Hanya, tak ada tempat untuk slot kartu memori eksteranl seperti micro-SD dan lainnya.

Dua speaker diletakkan pada bagian bawah dekat port micro-USB. Suara yang dihasilkan bagus walau tak istimewa. Saat volume suara disetel ke tingkat paling tinggi, suara yang dihasilkan masih cukup bagus dan tak pecah. Jika ingin audio terdengar lebih jernih, sebaiknya gunakan earphone bawaannya.

KONKLUSI

YotaPhone 2 memiliki konsep sebuah ponsel pintar berbasis Android yang sama sekali berbeda dari kebanyakan ponsel yang ada di pasar. Dua layar yang diusungnya, membuat ponsel ini meraih berbagai penghargaan. Dari sisi desain, tampilannya cukup atraktif dan mengesankan.

Layar depan seluas 5 inci tak banyak berbeda dengan ponsel lainnya. Tapi, begitu ponsel dibalikkan, layar jenis e-ink memiliki pesona tersendiri. Layar ini lebih ditujukan untuk diguanakn sebagai e-reader yang sangat hemat daya.

Hanya, harga jual yang terlalu tinggi dengan spesifikasi perangkat keras masuk kategori menegah bisa menjadi kendala untuk ponsel asal Rusia ini bersaing di pasar ponsel Tanah Air.

NILAI PLUS

Layar e-ink hemat baterai
Desain atraktif
Spesifikasi menengah
Kualitas audio mumpuni

NILAI MINUS

Tanpa slot micro-SD
Resolusi layar e-ink rendah
Layar e-ink sulit dibaca di ruang gelap
Harga terlalu mahal

FIRMAN ATMAKUSUMA

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

1 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

6 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya