Ilmuwan Temukan Manfaat Luar Biasa dari Sarang Rayap

Reporter

Kamis, 4 Februari 2016 13:53 WIB

Sarang rayap di Afrika Selatan. treehugger.com

TEMPO.CO, Princeton - Beberapa spesies rayap mampu membangun sarang yang menjulang tinggi bak menara di atas permukaan tanah. Ratusan struktur tinggi sarang rayap itu bisa ditemukan di sabana Afrika, Amerika Selatan, padang rumput Australia, dan sabana di Papua. Bangunan itu tidak hanya menjadi rumah dan benteng bagi koloni rayap, tapi juga membantu ekosistem di sekitarnya bertahan saat masa kekeringan.

Para peneliti dari Universitas Princeton, Amerika Serikat, menyatakan sarang rayap ibarat oasis di padang gurun. Dalam laporan riset yang dimuat dalam jurnal Science, para peneliti menyebutkan tanaman yang tumbuh di sekitar sarang rayap bisa bertahan hidup lebih lama pada musim panas yang panjang dan kering. Sarang rayap menjadi indikator kesuburan tanah dan cadangan air di daerah kering.

Gundukan sarang rayap menjadi pertahanan potensial untuk menghadapi perubahan iklim dan mencegah tanah menjadi lebih tandus. Corina Tarnita, peneliti serta asisten profesor ekologi dan biologi evolusi di Princeton University, mengatakan proses penggurunan tidak terlalu mempengaruhi habitat di sekitar sarang rayap. "Ketika proses penggurunan mulai terjadi, vegetasi di atas atau sekitar sarang tetap hidup dan menyebarkan benihnya di lingkungan sekitar," ucap Tarnita.

Keberadaan sarang rayap berperan penting bagi kesehatan dan ketahanan berbagai ekosistem. Sarang rayap, yang tingginya bisa mencapai lebih dari 5 meter, itu menjadi petunjuk adanya cadangan air dan lingkungan nyaman yang dibutuhkan organisme lain. Sarang-sarang yang bisa berisi puluhan juta rayap itu muncul di gurun, hutan hujan tropis dan subtropis, dataran hangat, hingga taman-taman lokal.

Banyak orang menganggap rayap sebagai hama perusak yang bisa menghancurkan rumah atau perabot kayu. Padahal hanya sedikit dari sekitar 3.000 spesies rayap yang menjadi hama bagi manusia. Sebagian besar spesies rayap justru masuk kategori penjaga ekosistem.

Rayap menghabiskan hidupnya dengan bekerja di bawah tanah, membangun sarang tinggi untuk koloninya. "Mereka ibarat insinyur struktur tanah yang sangat ahli," kata David Bignell, ahli rayap dan zoologi di Queen Mary University, London.

Rayap membangun sarang dengan menggali lubang serupa pori-pori kecil di tanah. Akibatnya, air bisa meresap lebih jauh ke tanah sehingga tidak menguap. Di dalam sarang, rayap mencampur partikel pasir, batu, dan tanah liat dengan material organik, seperti sampah daun dan serpihan eksoskeleton atau sisa organisme lain. Campuran itu membuat tanah lebih subur dan resistan terhadap erosi.

Kotoran dan cairan ekskresi rayap juga memperkuat struktur bangunan tanah sehingga mencegah erosi. Mereka juga membiakkan sejenis jamur untuk dikonsumsi. Bakteri dalam sistem pencernaan rayap bisa mengubah nitrogen, mengekstraksi elemen vital dari udara, lalu mengubahnya menjadi sejenis pupuk. Hal ini sangat menguntungkan koloni rayap. "Rayap sangat baik untuk kesuburan tanah," kata Bignell.

Saat membangun dan merawat sarang, rayap bisa memindahkan sejumlah besar tanah. Sarang rayap membuat struktur tanah di sekitarnya bisa menahan air dan menyediakan nutrisi untuk tanaman. "Mereka meningkatkan produktivitas sistem, sekaligus menjaganya tetap stabil dan tahan lama," kata Robert Pringle, ahli ekologi dan peneliti rayap dari Princeton.




SCIENCE | PRINCETON UNIVERSITY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

4 jam lalu

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

Donald Trump mengatakan bahwa para pemilih Yahudi-Amerika akan ikut disalahkan jika ia kalah dalam pilpres dari Kamala Harris

Baca Selengkapnya

USAID Menyelenggarakan Pameran Magang dan Kerja

10 jam lalu

USAID Menyelenggarakan Pameran Magang dan Kerja

USAID akan menyelenggarakan Pameran Magang dan Karier di Ritz-Carlton Pacific Place dan @america di Jakarta

Baca Selengkapnya

Rencana Pertemuan Donald Trump dan Presiden Polandia Dikabarkan Batal

13 jam lalu

Rencana Pertemuan Donald Trump dan Presiden Polandia Dikabarkan Batal

Jika rencana ini terwujud, maka ini akan menjadi kejadian langka kepala negara asing muncul bersama calon presiden Amerika Serikat dalam masa kampanye

Baca Selengkapnya

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

1 hari lalu

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

Central Intelligence Agency (CIA) sering disamakan dengan The Federal Bureau of Investigation (FBI). Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

1 hari lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

1 hari lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

2 hari lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

2 hari lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

2 hari lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

2 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya