TEMPO.CO, Berkeley - Para peneliti di University of California di Berkeley telah menciptakan sebuah aplikasi Android, MyShake, yang memantau aktivitas getaran tanah dengan mengakses sensor telepon. Aplikasi gratis ini ditayangkan di Google Play Store Jumat. Versi iPhone masih direncanakan.
Berikut ini adalah cara MyShake bekerja: Aplikasi ini terus menarik data dari sensor accelerometer, yang sudah ada dalam kebanyakan smartphone, yang memungkinkan untuk rotasi layar dan penghitung langkah. Aplikasi ini menganalisis data gerakan dan memicu jika cocok dengan profil dari gempa bumi.
MyShake segera mengirim ke Laboratorium Seismologi Berkeley satu paket kecil data, termasuk koordinat GPS telepon, amplitudo dan waktu guncangan. Aplikasi ini kemudian mencatat data lima menit, yang dikirim setelah telepon tersambung ke daya dan terhubung ke WiFi.
Berdasarkan data, laboratorium dapat mengkonfirmasi gempa jika setidaknya empat ponsel individu, atau lebih dari 60 persen dari perangkat dekatnya, dalam radius 10 kilometer mencatat goncangan itu, menurut para peneliti. Secara umum, sensor smartphone dapat mendaftarkan gempa lebih besar dari magnitudo lima.
Untuk saat ini, MyShake hanyalah sebuah alat pengumpulan data, tetapi para ilmuwan berharap pada akhirnya dapat bertindak sebagai sistem peringatan yang memberikan pengguna peringatan sebelum gempa bumi terjadi.
“Proyek aplikasi ini, diluncurkan sekitar tiga tahun lalu, memberikan cara untuk menyatukan seismologi dan teknologi dengan menggunakan alat yang sudah tersedia di smartphone,” ujar penulis studi, Profesor Berkeley dan Direktur Laboratorium Seismologi Richard Allen.
Ada sekitar 16 juta smartphone di California, dan 1 miliar di seluruh dunia, kata para ilmuwan. Sebagian ponsel itu dapat memberikan data yang berguna dengan mengunduh aplikasi itu.
"Ini menjadi lebih jelas bahwa kita bisa memanfaatkan data dari accelerometer pada semua smartphone tersebut," kata Allen.
OREGONLIVE | ERWIN Z
Berita terkait
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
1 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah
1 hari lalu
Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
1 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaKronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina
1 hari lalu
Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?
Baca SelengkapnyaHamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
1 hari lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
1 hari lalu
Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza
Baca SelengkapnyaDetektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan
1 hari lalu
Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya
Baca SelengkapnyaBelgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC
1 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)
Baca SelengkapnyaHamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo
1 hari lalu
Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
1 hari lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca Selengkapnya