Kabar Peringatan Dini Tsunami Kacau, Ini Penjelasan BMKG

Reporter

Jumat, 4 Maret 2016 16:18 WIB

Info gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat yang berpotensi tsunami melalui twitter resmi BMKG. Twitter.com/@infoBMKG

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG), Andy Eka Sakia, menilai ada pemahaman yang salah terkait kabar kekacauan peringatan dini tsunami pascagempa di Samudra Hindia pada Rabu malam. Dia mengatakan, munculnya tiga peringatan dini yang berisi skala gempa merupakan hal lumrah dalam sosialisasi peringatan dini bencana.

"Ini berdasarkan kondisi paling mutakhir yang kami dapat," kata dia melalui pesan elektronik yang diterima Tempo, Kamis malam, 3 Maret 2016

Andy menerima informasi peringatan dini pertama pada pukul 19.55 WIB yang menyebutkan gempa berada di 682 kilometer barat daya Mentawai dengan kekuatan 8,3 skala Richter dan kedalaman 10 kilometer. Dalam peringatan tersebut, BMKG telah menyertakan pula peringatan potensi tsunami. “Bagian dari prosedur tetap dalam sosialisasi peringatan dini,” kata dia.

Andy menerima pesan kedua yaitu sebagai bentuk pemutakhiran informasi atau peringatan dini kedua pada pukul 20.00 WIB. Pesan itu secara lengkap berbunyi: Pemutakhiran Peringatan Dini Tsunami di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Nangrgoe Aceh Darussalam, Bengkulu, Lampung, gempa magnitudo 7,8 skala Richter, 2 Maret 2016, 19;49:47 LS 94.39 BT, kedalaman 10 kilometer.

“Informasi kedua ini tampaknya yang menjadi misunderstanding seoah-olah BMKG melakukan pembatalan. Padahal sesuai dengan Protap juga bahwa proses pengolahan data terus dilakukan,” kata Andy. Padahal, menurut Andy, peringatan kedua merupakan perbaikan dari peringatan dini pertama

Pada pukul 22.32 WIB, Andy menerima peringatan dini ketiga yang memuat data paling mutakhir Informasi tersebut berisi, "Pemutakhiran Peringatan Dini Tsunami akibat gempa magnitute 7,8 SR, telah terdeteksi di Cocos Island pukul 21:15 WIB 0,1 meter, Padang pukul 21:40 0,05 meter." Tak lama, Andy bercerita, BMKG menerima informasi mutakhir lagi yang menyatakan bahwa peringatan dini berakhir.

Dalam sosialisasi peringatan dini bencana, menurut Andy, ada hal yang perlu digarisbawahi, khususnya peringatan tsunami. Dalam memitigasi tsunami perlu dilakukan dua hal pokok yaitu upstream dan downstream.

Upstream ialah teknis insfastruktur teknologi sampai dengan sistem sosialisasinya. Sementara downstream merupakan tingkat pemahaman di masyarakat dalam merespons informasi itu. “Tanpa tingkat pemahaman yang cukup, sistem apapun yang akan terinstalasi akan tidak berguna banyak,” ujarnya.

Masyarakat mulai berhamburan keluar setelah peringatan tsunami dikeluarkan. Di Padang, lokasi evakuasi dipenuhi masyarakat, artinya mekanisme evakuasi berjalan dengan baik. Meski terjadi kepanikan dan kebingungan, masyarakat dapat memahami bahwa evakuasi tidak dilakukan dengan mobil yang memicu kemacetan. Di Bengkulu masyarakat dari awal justru melihat tanda-tanda dengan mengecek apakah ada penyusutan muka laut.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

7 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

8 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

14 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

16 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya