Batan Buat Plastik Ramah Lingkungan dengan Proses Radiasi  

Reporter

Editor

ursul florene

Senin, 7 Maret 2016 17:07 WIB

Proses pembuatan plastik yang berasal dari tepung singkong di Tangerang, Banten, 2 Maret 2016. Plastik yang berbahan dasar singkong tersebut ramah lingkungan dan tidak merusak alam karena terbuat dari bahan organik serta mudah terurai. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah menekan angka sampah plastik, yang saat ini mencapai 9,8 miliar kantong per tahun. Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menawarkan solusi lewat teknik radiasi.

”Kami menggunakan radiasi gama dan berkas elektron untuk membuat bijih plastik yang mudah diurai,” kata Kepala Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Batan Hendig Winarno di kantornya pada Senin, 7 Maret 2016. Batan memanfaatkan onggok atau limbah tapioka sebagai bahan dasar plastik ini.

Pertama-tama, mereka mencampur onggok dengan senyawa monomer vinil dan satu bahan tambahan yang dirahasiakan Batan. Campuran ini kemudian diekspos dengan radiasi gama.

Tujuan radiasi, menurut dia, membentuk reaksi cangkok antara vinil dan onggok, yang menguatkan ikatan di antara keduanya. Setelah terbentuk ikatan, campuran ini kemudian dikeringkan di oven bersuhu 250 derajat Celsius. Setelah itu, campuran dibentuk menyerupai mi panjang dan dibelah-belah menjadi semacam pelet.

”Setelah itu, dibentuk tergantung kebutuhan,” kata Hendig. Bijih ini bisa dibentuk sesuai dengan kebutuhan, dari kantong kresek, mangkuk, botol, hingga pot tanaman.

Untuk penguraian, Hendig mengatakan cukup mengubur plastik di dalam tanah. Dalam kurun waktu 2-6 bulan, benda-benda ini akan terurai oleh mikroba menjadi O2 dan CO2.

Tak terbatas pada singkong. Bahan lain yang mengandung selulosa, seperti umbi-umbian dan serbuk gergaji, juga bisa dimanfaatkan untuk teknologi ini.

URSULA FLORENE

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya