Sejumlah wisatawan usai menikmati terumbu karang di pantai Falajawa Swering,Ternate, Maluku Utara, 8 Maret 2016. Di Ternate Selatan untuk menikmati gerhana matahari total di Benteng Kalamata, Rumah Dinas Walikota, Hotel Bella, dan Jl. Baru Toboko Mangga Dua. Tempo/ Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Ternate - Menjelang dua jam peristiwa gerhana matahari total, cuaca kota Ternate, Maluku Utara cerah. Hanya kumpulan awan putih tipis yang terlihat bergumpal dilangit timur Halmahera. Padahal semalam Ternate sempat diguyur hujan hingga pukul 22.30 WIT.
Pantauan TEMPO, cuaca yang cerah membuat ribuan warga Kota Ternate mulai berkumpul sejak pukul 06.30 WIT di lokasi pemantauan pantai Falajawa Swering. Rata-rata mereka datang lebih awal lantaran tak ingin ketinggalan menyaksikan peristiwa gerhana matahari.
Suwardi, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Babullah Ternate mengatakan, dari hasil analisis data cuaca, Ternate pada pagi hari akan cerah berawan dengan ketebalan awan 25 persen. Suhu udara akan 25-33 derajat Celcius saat gerhana matahari total. Tingkat kelembapannya mencapai 60-80 persen dengan kecepatan angin 25 kilometer/jam.
“Jadi hari ini, cuaca di Ternate diprediksi cerah berawan. Dan jika melihat kecepatan angin maka kemungkinan hujan kecil, ” ucap Suwardi yang dihubungi Tempo, Rabu 09 Maret 2016.
Menurut Suwardi, Ternate prediksi akan turun hujan dengan esensitas rendah akan terjadi pada sore hingga malam hari. Namun hal tersebut tergantung dari kecepatan angin.
“Kalau saya memprediksinya kemungkinan itu kecil terjadi. Tapi kami tetapi akan melaporkan sesuai dengan data cuaca,”ujar Suwardi.
Gerhana matahari total merupakan peristiwa alam yang terjadi saat matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Saat itu bulan tampak sama besar atau lebih besar daripada piringan matahari. Di Kota Ternate, puncak gerhana ini akan terjadi pada pukul 09.51 selama 2 menit 39 detik dengan ketinggian matahari 47,7 derajat.