Peneliti ITS Rintis Cek Produk Halal yang Murah dan Cepat  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 25 Maret 2016 08:47 WIB

Ilustrasi troli barang belanjaan non halal. Malaysiakini.com/Lim Huey Teng

TEMPO.CO, Surabaya - Peneliti kimia di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Dr Fredy Kurniawan, mencipta detektor kandungan gelatin babi dalam makanan, obat, dan kosmetik. Dengan begitu, alat ini dianggap bisa memastikan halal atau haramnya makanan, obat, atau kosmetik tersebut.

Doktor lulusan Regensburg University, Jerman, ini membuat detektor dengan bujet hanya Rp 100 juta. Padahal, alat deteksi gelatin berbasis serupa yang lebih rumit bisa menghabiskan dana Rp 1 miliar.

“Kalau rekan-rekan dari teknik elektro bisa membuat model yang lebih kecil dengan alat baca yang sederhana seperti pengecek gula darah, bisa tinggal Rp 1 juta saja,” katanya ketika ditemui seusai peluncuran Pusat Kajian Halal ITS, Kamis, 24 Maret 2016.

Dosen jurusan kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini menjelaskan, alat deteksi yang dibuatnya bekerja dengan cara sederhana dan langsung bisa diketahui hasilnya, berbasis sensor Quartz Crystal Microbalance. Masyarakat yang ingin mengetahui kandungan gelatin cukup memasukkan bahan yang diuji selama lima menit.

Sinyal bahan tersebut bisa ditangkap oleh sensor. Jika sinyal turun, bahan yang terkandung berasal dari sapi. “Kalau sinyalnya naik, berarti dari babi,” kata dia. “Nanti kelihatan naik terus secara konstan.”

Meski cara kerjanya sederhana, Fredy mengklaim alat tersebut bisa mendeteksi kandungan zat gelatin babi sekecil atau serendah mungkin. Ia menyebut sensitivitasnya sampai 100 ppm alias sangat rendah sekali. “Ketika kandungannya kecil pun, masih bisa mendeteksi.”

Pria kelahiran Cepu, Jawa Tengah, itu berharap alat tadi bisa dipakai dan bisa mempercepat proses sertifikasi halal pada suatu produk. Sebab, kata dia, sertifikat halal selama ini membutuhkan waktu yang lama.

Tak hanya menyangkut ada tidaknya unsur babi, kata dia, tapi menyangkut tata cara proses pembuatan dan pengangkutannya. “Maka untuk memperoleh sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia, butuh waktu lama dan proses panjang,” katanya.

Pusat Kajian Halal ITS yang baru-baru ini diluncurkan, melibatkan beberapa dosen dan peneliti lintas disiplin ilmu. Ini termasuk bidang transportasi pengangkutan barang atau supply chain management, dalam proses penentuan halal atau tidaknya suatu produk.

“Tentu ITS tidak berhak mengeluarkan sertifikat halal, ITS hanya sebagai lembaga pemeriksa halal sesuai Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014, Pasal 12 tentang Jaminan Produk Halal,” kata Fredy.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

3 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

7 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

15 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

15 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

16 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

26 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

29 hari lalu

Peneliti ITS Kembangkan Aplikasi Kesehatan SahabatCAPD Berbasis Deep Learning

ITS gandeng Rumah Sakit Unair untuk mengoptimalkan pemanfaatan data pasien yang relevan guna meningkatkan akurasi dan efektivitas aplikasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

29 hari lalu

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 3 April 2024 diawali oleh sejumlah tokoh Muslim Amerika Serikat menolak datang ke acara jamuan buka puasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

30 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

32 hari lalu

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.

Baca Selengkapnya