Gemar Berbagi Data Pribadi di Internet? Waspadai Bahaya Ini

Reporter

Selasa, 19 April 2016 12:45 WIB

Seorang gadis 11 tahun tak dikenal melihat Facebook pada komputernya di rumahnya di Palo Alto, California, 4-6, 2012. Meskipun Facebook melarang anak di bawah 13tahun, jutaan dari mereka memiliki profil di situs dengan berbohong tentang usia mereka. (AP Photo/Paul Sakuma)

TEMPO.CO, Jakarta - Sembarangan umbar diri di internet bisa berakibat karier rusak bahkan hancurnya pernikahan, kata studi yang dilakukan oleh Kaspersky Lab.

"Banyak konsumen yang masih belum memahami betul antara menyadari risiko dengan berhati-hati ketika menyangkut aktivitas online," kata David Emm, Principal Security Researcher Kaspersky Lab dalam keterangan tertulisnya.

"Dengan begitu banyaknya perangkat serta saluran online di ujung jari maka tidak pernah mudah untuk mengirim pesan yang tidak terenkripsi atau tanpa sengaja berbagi informasi dengan orang yang salah," sambung dia.

Kaspersky Lab menyebutkan 28 persen responden berbagi data rahasia secara tidak sengaja dan 16 persen rela mengungkapkan rahasia tentang diri mereka sendiri, meskipun fakta membuktikan bahwa membagikan informasi secara online dapat membahayakan pekerjaan atau bahkan hubungan mereka.

Survei yang dilakukan Kaspersky Lab bekerja sama dengan B2B International itu bertanya kepada lebih dari 12.000 orang di seluruh dunia dan menemukan bahwa masih banyak orang yang rela mengambil risiko berbagi data pribadi melalui saluran komunikasi online.

Data-data yang dibagikan berupa foto diri (45 persen), rincian kontak mereka (42 persen), foto orang lain (32 persen), data pribadi yang sensitif (30 persen) dan data yang berhubungan dengan pekerjaan (20 persen) secara online.

Lebih lanjut, dan mungkin bahkan berpotensi lebih serius, satu dari enam responden berbagi rahasia tentang diri mereka (16 persen), sedangkan 9 persen mengkomunikasikan informasi pribadi tentang orang lain dan 8 persen berbagi rincian keuangan yang sensitif.

Survei tersebut juga mengungkap kekhawatiran responden. Sebanyak 28 persen mengaku bahwa mereka secara sengaja berbagi data rahasia dan satu dari sepuluh responden mengalami kerugian sebagai akibat dari tindakan tersebut.

Dari mereka yang mengalami kerugian, konsekuensi yang mereka terima termasuk kehilangan teman (20 persen), di bully (17 persen), menderita kerugian keuangan (15 persen), diputuskan atau diceraikan oleh pasangan (13 persen) dan dipecat dari pekerjaan mereka (13 persen).

"Jika Anda tidak paham betul mengenai dunia maya atau cyber savvy, dan jika Anda juga tidak memiliki perlindungan keamanan dan privasi yang tepat, maka Anda kemungkinan bisa mendapatkan kerugian berupa hancurnya persahabatan dan bahkan karier," ujar David.

"Setelah segala sesuatu dipublikasikan secara online maka hal tersebut akan terpampang selamanya, jadi jika Anda masih merasa ragu, akan lebih baik jika menyimpannya untuk diri sendiri saja," tambah dia.

ANTARA

Berita terkait

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

20 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

3 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

4 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

10 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

10 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

11 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

15 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya