FireEye: Indonesia Target Serangan Cyber Tingkat Tinggi

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 19 April 2016 18:27 WIB

Bryce Boland, CTO FireEye, dan Marshall Heilman dari FireEye berfoto bersama usai memaparkan ancaman cyber di Indonesia, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Erwin Z

TEMPO.CO, Jakarta - FireEye, pemimpin dalam bidang pertahanan terhadap serangan cyber tingkat tinggi, hari ini mengeluarkan hasil riset terbarunya yang menunjukkan bahwa 36 persen perusahaan yang disurvei di Indonesia menjadi target serangan cyber tingkat tinggi pada paruh kedua tahun 2015. Angka ini lebih dari dua kali lipat angka rata-rata global yang hanya mencapai 15 persen.

“Kesenjangan keamanan cyber di Indonesia patut menjadi perhatian yang harus segera ditangani terutama dalam kaitannya dengan perekonomian dan keamanan nasional. Di tengah ketegangan geopolitik yang terus meningkat di seluruh kawasan ini, penting untuk menyadari bahwa ketegangan ini juga tercermin di dunia cyber,” kata Bryce Boland, Chief Technology Officer untuk FireEye Asia Pasifik, di Jakarta, Selasa, 19 April 2016.

Hasil observasi FireEye menunjukkan setidaknya ada empat kelompok penyerang tingkat tinggi yang secara gigih menyasar perusahaan-perusahaan di Indonesia. “Tiga kelompok penyerang tingkat tinggi berasal dari Cina dan satu kelompok berasal dari Eropa Timur,” ujar Boland.

Marshall Heilman, Vice President dan Executive Director, Incident Response dan Red Team Operations untuk FireEye, mengatakan ketika perusahan menjadi korban serangan cyber tingkat tinggi, berbagai efek negatif bisa terjadi seperti gangguan operasi, kerugian finansial, rusaknya reputasi, serta tuntutan hukum.

“Untuk membangun postur keamanan yang kuat, selain menggunakan teknologi untuk mendeteksi dan merespon serangan, sangat penting juga bagi perusahaan untuk memadukan ahli dari dalam dan luar perusahaan serta membangun intelijensi serangan,” kata Heilman.

Berdasarkan observasi FireEye, di wilayah Asia Pasifik, sektor industri yang paling banyak mendapat serangan kelompok penyerang tingkat tinggi (advance persistent threat atau APT) pada setengah tahun terakhir 2015, antara lain pemerintahan federal (45 persen), hiburan/media/hospitality (38 persen), high-tech (33 persen), manufaktur (29 persen), energi (29 persen), pemerintahan negara bagian dan lokal (28 persen), jasa/konsultasi (25 persen), dan jasa keuangan (20 persen).

Pada April 2015, FireEye mengungkapkan adanya kampanye cyber espionage atau kegiatan spionase cyber selama satu dekade oleh pemain cyber threat atau ancaman cyber asal Cina. Fokus target operasi mereka, antara lain pemerintahan, bisnis, dan jurnalis, yang memegang kunci politik, ekonomi, dan informasi militer tentang Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Analisis FireEye terhadap kelompok malware ini menghasilkan petunjuk bahwa kelompok tersebut menyasar Indonesia.

ERWIN Z

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

26 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

27 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

31 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

33 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

34 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

35 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

35 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

38 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

39 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya