TEMPO.CO, San Francisco - Pencipta asisten virtual iOS, Siri, kini memiliki proyek baru. Sebuah laporan baru dari The Washington Post mengungkap bahwa para pencipta Siri sedang menggarap teknologi kecerdasan buatan (AI) yang disebut "Viv". Teknologi ini dinilai lebih baik daripada Siri atau asisten virtual lain yang ada.
Siri awalnya didirikan oleh Dag Kittlaus dan Adam Cheyer, keduanya sekarang bekerja pada Viv. Bahkan, sepertiga dari tim yang bekerja pada Siri sekarang bekerja pada Viv, setelah meninggalkan Apple karena ketidaksepakatan terkait fungsi Siri.
Viv adalah apa yang diinginkan Kittlaus dan Cheyer untuk Siri. Karya pertama mereka di Viv dimulai pada tahun 2003, sebelum bekerja pada Siri. Viv mampu melakukan berbagai hal yang tidak bisa dilakukan Siri. Dalam laporan The Washington Post diberikan contoh memesan pizza melalui Viv tanpa perlu mengetik apa-apa atau mengunduh sebuah aplikasi.
Viv bekerja berkat integrasi mendalam dengan berbagai aplikasi pihak ketiga. Dan ia mempu melakukan lebih dari sekadar memesan pizza. Misalnya, Anda juga bisa meminta memesan mobil yang akan disajikan pilihan dari Uber. Secara total, lebih dari 50 aplikasi menawarkan fungsi yang mirip dengan memesan pizza atau memesan mobil, termasuk SeatGuru, ZocDoc, Grubhub, FTD, dan Ivee.
Yang cukup menarik, banyak dari fitur ini digunakan dalam versi awal Siri sebelum Apple menyederhanakannya. Kittlaus dan Cheyer tidak pernah menginginkan Siri untuk hanya menjadi "ChatBot AI cerdas." Ketika pertama kali diluncurkan sebagai aplikasi pihak ketiga, Siri mendukung integrasi data dari 42 layanan yang berbeda untuk memberikan fungsi yang mirip dengan yang ditawarkan Viv kini.
Dalam banyak hal, Viv mirip dengan platform Alexa dari Amazon. Keduanya bergantung pada integrasi layanan pihak ketiga.
Facebook dan Google telah berusaha untuk mendapatkan Viv, tapi tidak berhasil. Viv akan ditampilkan untuk umum untuk pertama kalinya Senin mendatang pada sebuah acara konferensi industri.