Ilustrasi senjata laser pada pesawat besar milik Angkatan Udara Amerika Serikat. Foto: DARPA
TEMPO.CO, Washington, DC - Angkatan Udara Amerika Serikat ingin menempatkan senjata laser pada pesawat besarnya. Senjata laser pertama USAF akan diterapkan pada pesawat C-17 dan C-130, yang lebih dikenal untuk membawa kargo.
Menurut situs Scout Warrior, Kepala Ilmuwan Angkatan Udara Amerika Greg Zacharias menjelaskan, banyak pengembangan dibutuhkan yang melibatkan rekayasa ukuran berat dan daya pesawat terbang yang diperlukan untuk mengakomodasi senjata laser di pesawat.
“Mengembangkan sumber daya mobile kecil untuk diintegrasikan ke sebuah jet tempur yang bergerak cepat tetap menjadi tantangan bagi teknologi laser,” ujar Zacharias, seperti dilansir Popular Science, Senin, 9 Mei 2016.
"Bagian lain adalah komponen teknologi. Anda akan mengorbankan bahan bakar atau beberapa persenjataan. Ini bukan hanya untuk mendapat daya yang cukup di pesawat, ini adalah untuk mendapat teknologi yang dibutuhkan. Ini berurusan dengan aliran udara turbulen pada platform berkecepatan tinggi," ucap Zacharias.
Angkatan Udara ingin menguji sistem ini pada 2022, seperti ditulis Popular Science tahun lalu. Kapal Angkatan Laut sudah dilengkapi dengan laser, karena ada lebih banyak ruang untuk laser di sebuah kapal. Dan truk tentara dengan laser dapat memarkir pasokan daya tambahan di tanah.
Pesawat tidak memiliki kemewahan ruang ekstra, sehingga pembawa kargo akhirnya dipilih untuk dikonversi ke pembawa senjata laser. AC-130 adalah varian C-130 klasik yang populer, yang dialihkan untuk membawa banyak senjata nonlaser.
Sebuah versi pesawat dengan laser bisa melindungi pasukan di tanah (atau pesawat rekan di langit) dari roket, drone, bahkan rudal—jika laser cukup kuat.