Kurnia, Nakhoda Kapal Perang PAL yang Diekspor ke Filipina  

Reporter

Minggu, 15 Mei 2016 15:32 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla berjalan menuju mimbar saat pelepasan ekspor perdana kapal perang buatan PT PAL Indonesia ke Filipina di Dermaga Divisi Kapal Niaga, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, 8 Mei 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak terbayangkan sebelumnya bagi pria berusia 40 tahun ini ditunjuk menjadi nakhoda kapal perang pertama ekspor PT PAL Indonesia ke Filipina.

Awalnya pria ini hanya membawa kapal besar niaga buatan luar negeri dan untuk kepentingan dagang. Namun, ketika Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) memintanya untuk menakhodai kapal perang dalam ekspor perdana ke Filipina, kebanggaan itu muncul. Sebab, secara garis keturunan pria ini mempunyai darah pelaut karena ayah dan ibunya tergabung dalam TNI AL.

Mempunyai nama lengkap Kurnia Setiawan Winardo, pria dengan sedikit uban di rambutnya itu mengawali kariernya sebagai pelaut saat kuliah mengambil jurusan kelautan di Universitas Hang Tuah, Surabaya, Jawa Timur.

Kurnia yang kini telah mempunyai dua putra itu ingin membuktikan kepada keluarganya jika embrio pelaut andal yang ada dalam ayah dan ibunya tidak akan terputus begitu saja meski dirinya tidak menjadi TNI AL.

Awalnya memang diminta oleh almarhum ayahnya masuk TNI AL. Namun, Kurnia lebih memilih jalan lain meski tetap tidak meninggalkan embrio pelaut andal yang bisa dibanggakan kedua orang tuanya.

Kemudian dengan kegigihan dan konsistensinya di bidang kelautan, Kurnia dapat lulus dengan hasil memuaskan.

Hasilnya, Kurnia kini bekerja menjadi nakhoda kapal, dan selalu ditunjuk membawa kapal berukuran besar mengarungi samudra, seperti kapal niaga dan kapal tanker.

"Keluarga saya adalah keluarga besar TNI AL dan agar tidak mengecewakan orang tua, saya memilih menjadi pelaut dengan kuliah mengambil jurusan kelautan," ucap pria yang tinggalnya di Surabaya itu.

Kurnia mengaku menjadi pelaut sejak 2000. Dia sudah menakhodai puluhan kapal. Paling jauh berlayar ke Rusia dan beberapa kali di negara Asia.

Kini, saat dirinya mengawali langkah membawa kapal perang ekspor perdana jenis strategic sealift vessel (SSV) buatan anak bangsa, rasa bangga itu muncul sekaligus membuktikan bahwa dia mampu membawa kapal perang meski tidak masuk TNI AL.

"Selama saya membawa kapal, kapal perang buatan bangsa sendiri ini memiliki stabilitas yang bagus sehingga saya mempunyai kebanggaan tersendiri," katanya.

Kurnia mengatakan bahwa andai kedua orang tuanya masih hidup dan menyaksikan dirinya membawa kapal perang yang merupakan ekspor perdana bangsa Indonesia, akan menambah kebanggaan dalam dirinya.

Teknologi Modern "Kapal SSV Tarlac ini sangat bagus untuk bermanuver ke kiri dan ke kanan, tidak ada goncangan, dan lebih lembut mesinnya karena teknologinya sudah modern," ucap Kurnia mengapresiasi fungsi mesin kapal perang buatan PT PAL Indonesia itu.

Secara umum, kata Kurnia, komponen mesin kapal dan stabilisasinya relatif sangat bagus sebab beberapa kali bermanuver dengan kecepatan penuh tidak mengalami kendala.

Seperti saat kapal memasuki Selat Makasar, dengan kekuatan dan kecepatan penuh 16,3 knot, kapal tidak mengalami guncangan, bahkan cenderung berjalan stabil.

"Secara pribadi saya bangga, dan syukur-syukur ekspor kapal perang ini bisa berlanjut sebab sebagai bangsa bahari, sumber daya manusia bangsa kita tidak hanya mampu mengendarai, tetapi juga sudah memproduksi," kata Kurnia.

Ketangguhan mesin kapal SSV Tarlac juga diakui oleh nakhoda perwakilan dari Filipina Captain Francis Alexander R. Jose yang ikut dalam rombongan mengantarkan kapal tersebut.

Setelah melakukan tes dan manuver dengan kecepatan maksimal, Jose mengaku tidak ada getaran atau guncangan yang dirasakan, bahkan kapal melaju dengan stabil.

"Bagus dan saya merasakan sendiri dengan memaksimalkan kecepatan yang dimiliki SSV Tarlac, terbukti tetap stabil," ucap Jose usai melakukan tes kecepatan maksimal di Selat Makasar.

General Manager Kapal Niaga Satriyo Bintoro selaku pimpinan perjalanan ekspor perdana kapal perang dari Surabaya menuju Manila, Filipina mengatakan bahwa mesin kapal perang SSV Tarlac memang dirancang dengan teknologi modern atau terbaru.

Sehingga, semua pelaut atau nakhoda kapal akan merasa mudah karena sistem yang ada dalam kapal semuanya terintegrasi dengan lokasi nakhoda.

"Produk kapal dari PT PAL Indonesia memang diakui mempunyai kualitas bagus di dunia pelayaran, bahkan beberapa negara juga mengakui ketangguhan mesin produk kita," katanya.

Meski demikian, kata Bintoro, dalam eskpor perdana ini PT PAL Indonesia ingin memberi nilai tambah kepada konsumen, yakni ketepatan waktu pengiriman kapal.

Diakui Bintoro, selama ini yang menjadi kendala klasik dalam pembuatan kapal oleh PT PAL Indonesia adalah ketepatan waktu.

"Oleh karena itu, SSV Tarlac pesanan Filipina ini merupakan kapal pertama yang dikerjakan secara cepat dan tepat dengan waktu perjanjian pemesan," ucapnya.

Hal itu, kata Bintoro, sebagai bukti kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelesaikan pengerjaan pembuatan kapal secara tepat waktu.

"Saya sangat bangga sekali sebab selain kualitas yang sudah diakui, kita sebagai bangsa Indonesia mampu mengerjakan kapal pesanan luar negeri secara tepat waktu," katanya.

Sebelumnya, kapal Tarlac pesanan Filipina dibuat dari pengembangan kapal pengangkut jenis Landing Platform Dock (LPD) atau kapal perang pendukung, dan dalam kontraknya harus terkirim ke Filipina pada 13 Mei 2016, atau 2 tahun dari kontak awal, 13 Mei 2014.

"Negara pemesan sebenarnya masih memberikan tenggat waktu hingga 2 bulan ke depan untuk dilakukan penyempurnaan. Namun, tidak kita manfaatkan tenggat waktu itu sebab kita ingin konsisten dengan perjanjian awal, dan sebagai bukti bahwa bangsa Indonesia mampu memenuhi janjinya," ucap Bintoro.

Bintoro berharap setelah ketepatan waktu yang sudah bisa dicapai pada hari Jumat 13 Mei 2016, akan menjadi nilai tambah, selain kualitas barang yang sudah dipercaya untuk persaingan produk di dunia perkapalan internasional.



ANTARA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

4 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

10 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

12 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

17 hari lalu

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

18 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Sediakan Kapal Perang untuk Arus Balik Gratis ke Jakarta

22 hari lalu

TNI AL Sediakan Kapal Perang untuk Arus Balik Gratis ke Jakarta

TNI AL menyediakan kapal perang KRI Banda Aceh-593 (KRI BAC-593) untuk arus balik.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

26 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Siagakan Kapal Perang di Pondok Dayung, TNI AL: Antisipasi Ancaman dan Kerawanan di Libur Lebaran

27 hari lalu

Siagakan Kapal Perang di Pondok Dayung, TNI AL: Antisipasi Ancaman dan Kerawanan di Libur Lebaran

TNI Angkatan Laut menyiagakan sejumlah kapal perang di Kompleks Satuan Koarmada I Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

28 hari lalu

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

38 hari lalu

Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama BPKH dan TNI AL kembali menggelar Pesantren Kilat Ramadhan 1445 H untuk siswa-siswi SMA/sederajat

Baca Selengkapnya