Gerhana Matahari Total Hasilkan Puluhan Riset  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 6 Juni 2016 10:11 WIB

Seorang astronot, Mike Kentrianakis mengabadikan proses terjadinya gerhana matahari total (GMT) pada 9 Maret lalu dari luar angkasa. Foto-foto yang ia abadikan begitu menakjubkan dan sangat indah, hingga ia selalu berteriak saat matahari perlahan tertutup bulan. Mike Kentrianakis/American Astronomical Society

TEMPO.CO, Bandung - Peristiwa gerhana matahari total yang terjadi pada 9 Maret 2016 menghasilkan sekitar 30 riset dan kajian. Hasil riset dan kajian itu disampaikan para peneliti dalam acara International Symposium on Sun, Earth, and Life (ISSEL) di aula timur ITB, Jumat hingga Sabtu, 3-4 Juni 2016.

Direktur Observatorium Bosscha Lembang Mahasena Putra mengatakan ragam riset gerhana itu bermacam-macam. “Memang peneliti sukanya riset yang masih jadi pertanyaan, ada yang baru, atau melengkapi riset sebelumnya,” katanya kepada Tempo di sela acara.

Dari judul makalah yang diajukan, paparan pembicara utama, termasuk berbentuk poster, tercatat ada lebih dari 30 penelitian yang berkaitan dengan gerhana matahari total 2016. Penelitinya berasal dari perguruan tinggi dan lembaga pemerintah, seperti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Penelitian gerhana matahari total di antaranya dikaitkan dengan perilaku harian tumbuhan dan hewan, gravitasi atau daya tarik bumi, meteorologi, kondisi korona matahari, serta kawah bulan. Selain itu, ada kajian di bidang sosial, seperti pendidikan tentang kejadian gerhana dan pemahaman publik di Palembang dari berita gerhana.

“Yang terhitung riset baru ialah yang berkaitan dengan perilaku bekantan saat gerhana,” kata Mahasena. Penelitian itu dilakukan tim mahasiswi Biologi Universitas Padjadjaran.

Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyelenggarakan International Symposium on Sun, Earth, and Life (ISSEL).

Pertemuan ilmiah itu mewadahi para ilmuwan berbagi dan berdiskusi tentang hasil penelitian mereka mengenai bumi, matahari, dan pengaruhnya terhadap kehidupan, khususnya yang berkaitan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 9 Maret 2016. Diskusi juga membuka kesempatan bagi para ilmuwan untuk berkolaborasi dan melakukan penelitian lanjutan yang bersifat interdisiplin dan multidisiplin.

Pada simposium itu, Lapan memaparkan pembangunan observatorium atau pusat pengamatan benda langit di Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk menambah fungsi Observatorium Bosscha, Lembang. Rencananya, observatorium dibangun pada 2017-2019. Area baru itu nantinya perlu diamankan dari polusi cahaya.

ANWAR SISWADI


Berita terkait

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

7 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

19 jam lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

3 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

3 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

4 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

5 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

6 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya