Selamat Datang di Jupiter, Juno!

Reporter

Selasa, 5 Juli 2016 17:43 WIB

Gambar ilustrasi pesawat ruang angkasa NASA, Juno, yang mendekati planet Jupiter. AP

TEMPO.CO, California - Layar monitor pada pusat kontrol NASA di Pasadena, California, Amerika Serikat, tiba-tiba bertuliskan, “Selamat Datang di Jupiter.” Melihat itu, semua anggota tim di ruang pusat kontrol berteriak histeris karena senang dan berpelukan. Satelit milik Nasa, Juno, berhasil memasuki orbit Planet Jupiter dengan sempurna.

Peraaan bangga meliputi semua orang yang terlibat dalam misi ini. ”Ini sangat fenomenal. Kami sudah berada di sana. Kami berhasil menaklukkan Jupiter!” seru Geoff Yoder, pejabat di NASA Science Mission Directorate. “I’m ready to unlock all your secrets, #Jupiter, Deal with it”, dalam salah satu cuitan pada akun twitter NASA, @NASAJuno.

Satelit Juno pertama diluncurkan pada 5 Agustus 2011 dari Cape Canaveral, Negara Bagian Florida, untuk misi mempelajari komposisi dan evolusi planet Jupiter. Juno juga merupakan satelit pertama yang berhasil mengorbit di Jupiter dengan selamat setelah satelit Galileo. Galileo sendiri sengaja ditabrakkan ke Jupiter untuk melindungi salah satu hasil temuannya—kemungkinan adanya samudera di bawah permukaan Europa, salah satu bulan milik Jupiter.

Dalam konferensi persnya, NASA menunjukkan video saat-saat Satelit Juno merapat ke salah satu bulan milik Jupiter, lalu berkeliling mengitari planet Jupiter dan merekam pergerakan objek-objek untuk pertama kalinya. ”Sepanjang sejarah, kami tidak pernah bisa melihat pergerakan dua benda angkasa seperti ini,” tutur Scott Bolton, peneliti utama Juno, kepada CNN.

Jupiter memang menyeramkan, tidak ada misi luar angkasa sebelumnya yang bisa menembus dan berada cukup dekat dengan Jupiter. Untuk itu, Juno, dengan tinggi dan diameter sepanjang 3,5 meter, dibangun seperti sebuah tank, dengan perisasi titanium yang sangat kuat.

Prioritas utama dalam misi Juno yaitu untuk menentukan kandungan oksigen yang ada di Jupiter. ”Seberapa banyak air yang terkandug di Jupiter bisa memberitahu kepada kami di manakah planet terbentuk untuk pertama kalinya dalam sistem solar,” ujar Candy Hansen, anggota tim Juno.

Para ilmuwan pun meyakini bahwa dengan mengetahui struktur interior di dalam masing-masing planet di angkasa raya ini, akan didapatkan kunci penting untuk mengungkap bagaimana dunia ini terbentuk pada 4,5 miliar tahun yang lalu.

Jupiter adalah planet terbesar di jagat surya, dijuluki “The Giant Gas” karena ukurannya yang sangat besar dengan komposisi utama: hidrogen dan helium. Jupiter membutuhkan waktu 12 tahun untuk mengelilingi matahari, 12 kali lebih lama dari Bumi yang hanya membutuhkan waktu 1 tahun. Namun satu hari di Jupiter hanya 10 jam lamanya.

Titik-titik merah yang mencolok permukaan Jupiter merupakan pusaran tornado raksasa yang luasnya hampir sama dengan bumi Bumi. Lalu, garis-garis yang ada di Jupiter merupakan akibat adanya tiupan angin timur dan barat yang sangat kuat.

Meskipun Jupiter berjarak 716 juta kilometer dari Bumi, Juno telah menempuh perjalanan sejauh 2,8 miliar kilometer karena harus mengitari bumi untuk memperoleh daya dorong agar bisa mencapai planet gas tersebut.

Juno akan mengelilingi Jupiter sebanyak 37 kali, selama 20 bulan, dan akan meluncur sejauh 4100 kilometer atas permukaan Jupiter. Misi Juno akan berakhir pada 20 Februari 2018, setelah data dan informasi dikirimkan ke Bumi, Satelit Juno pun akan ditabrakkan ke Jupiter.

BBC | CNN | FAJAR PEBRIANTO (MAGANG)

Berita terkait

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

6 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

12 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

13 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

17 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

1 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

1 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

1 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

1 hari lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya