TEMPO.CO, San Francisco - Sebuah tim peretas bernama OurMine telah menghabiskan beberapa jam menyerang server login Pokemon GO dengan serangan distributed denial of service (DDoS). Serangan itu menyebabkan beberapa pemain frustrasi dan tidak dapat masuk ke permainan itu.
Kelompok tersebut mengatakan tidak akan menghentikan serangan hingga perwakilan dari Pokemon GO menghubungi mereka.
Dalam sebuah unggahan di situsnya, kelompok itu menulis: "Tidak ada yang akan dapat memainkan game ini sampai Pokemon GO menghubungi kami di website kami untuk mengajari mereka bagaimana melindunginya!"
Akses Pokemon GO dilaporkan mengalami masalah sepanjang Minggu kemarin. Beberapa pengguna mengeluhkan pemadaman server tersebut.
Nama OurMine baru-baru ini mencuat setelah membajak beberapa akun Twitter dari beberapa tokoh teknologi dan para selebritas.
Dalam beberapa pekan terakhir, kelompok ini telah memperoleh akses ke akun Sundar Pichai dan Jack Dorsey dengan membobol akun yang ditautkan (Quora untuk Pichai dan Vine untuk Dorsey) serta menggunakan akun tersebut untuk mengirim ke Twitter. Kelompok ini biasanya menggunakan kesempatan itu untuk mengiklankan “jasa keamanan”.
Seorang anggota OurMine mengatakan kepada TechCrunch bahwa ia adalah bagian dari sebuah kelompok beranggotakan tiga remaja dan bahwa timnya sedang mencoba menyebarkan berita tentang keamanan.
Kelompok ini menegaskan bahwa mereka hanya mempromosikan keamanan yang lebih kuat dan, jika tidak meretas para selebritas dan permainan populer, orang lain akan melakukannya. OurMine membebankan biaya US$ 30-5.000 untuk layanannya.
"Kami tidak ingin peretas lain menyerang server mereka, jadi kami harus melindungi server mereka," tutur anggota OurMine itu.
Serangan DDoS bekerja dengan membanjiri server dengan traffic sehingga tidak dapat diakses pengguna yang sah. OurMine mencoba membuktikan bahwa mereka berada di balik serangan terhadap Pokemon GO dengan memberitahukan TechCrunch sebelum serangan dimulai.
Tapi OurMine bukan satu-satunya kelompok yang mencoba menyerang Pokemon GO. Sebuah kelompok yang disebut sebagai Poodle Corp juga mengaku telah menyerang Pokemon GO akhir pekan ini.
Sementara itu, pencipta game ini telah berjuang menjaga server mereka tetap berjalan. Game ini telah padam dan mengalami gangguan sejak diluncurkan dan, dengan 26 negara baru yang ditambahkan pada akhir pekan ini, pengguna mengalami beberapa masalah organik.
Niantic Labs, pencipta Pokemon GO, menerangkan masalah server mereka dalam sebuah tweet kemarin. Mereka mengatakan masalah tersebut telah diidentifikasi dan dibersihkan. Namun beberapa pengguna masih mengeluhkan pemadaman.
TECHCRUCH | ERWIN Z
Berita terkait
Kamala Harris Tantang Lagi Donald Trump Debat Capres AS
2 jam lalu
Kamala Harris menantang Donald Trump untuk kembali debat capres AS. Permintaan ini ditolak mentah-mentah oleh Donald Trump.
Baca SelengkapnyaDonald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris
1 hari lalu
Donald Trump mengatakan bahwa para pemilih Yahudi-Amerika akan ikut disalahkan jika ia kalah dalam pilpres dari Kamala Harris
Baca SelengkapnyaUSAID Menyelenggarakan Pameran Magang dan Kerja
2 hari lalu
USAID akan menyelenggarakan Pameran Magang dan Karier di Ritz-Carlton Pacific Place dan @america di Jakarta
Baca SelengkapnyaRencana Pertemuan Donald Trump dan Presiden Polandia Dikabarkan Batal
2 hari lalu
Jika rencana ini terwujud, maka ini akan menjadi kejadian langka kepala negara asing muncul bersama calon presiden Amerika Serikat dalam masa kampanye
Baca SelengkapnyaKetahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?
2 hari lalu
Central Intelligence Agency (CIA) sering disamakan dengan The Federal Bureau of Investigation (FBI). Apa beda keduanya?
Baca SelengkapnyaSean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial
3 hari lalu
Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.
Baca SelengkapnyaAlasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat
3 hari lalu
AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).
Baca SelengkapnyaDonald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat
3 hari lalu
Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika
Baca SelengkapnyaJubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat
3 hari lalu
Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang
4 hari lalu
Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.
Baca Selengkapnya