Hindarkan Suara Berisik Saat Bayi Belajar Bicara

Reporter

Senin, 25 Juli 2016 15:01 WIB

Ilustrasi bayi mandi. aneilagoatsmilk.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian di Amerika Serikat menunjukan bahwa bayi kesulitan menangkap sebuah kata baru bila ada suara keras di sekitar mereka. Misalanya saja suara televisi.

“Rumah zaman modern ini diisi banyak distraksi suara, seperti tc, radio atau orang bicara, yang bisa mempengaruhi bagaimana mereka belajar kata di usia awal,” kata Brianna McMillan, mahasiswi doktoral psikologi di University Wisconsin-Madison.


Penelitian yang ia lakukan menyarankan orang dewasa harus waspada pada perkataan mereka saat berada di lingkungan yang dekat dengan anak-anak, dikutip dari LiveScience. Mereka meneliti bayi usia 22-30 bulan dan memainkan suara pelan atau keras saat anak-anak diajari dua kata baru.


Anak-anak diperdengarkan kata tersebut melalui sebuah kalimat lalu diberi gambar yang menunjukkan kata-kata tersebut. Terakhir, mereka diberikan dua gambar berbeda dan diminat menujukkan gambar mana yang berhubungan dengan kata yang baru mereka pelajari.

Para peneliti menemukan ketika suara latar pelan, mereka dapat belajar kata-kata baru. Saat peneliti menunjukkan dua gambar, anak-anak cenderung melihat ke gambar yang benar, menunujukan pengetahuan mereka bertambah.


Tetapi, ketika suara kencang, anak melihat ke gambar yang benar juga ke yang salah. Hal serupa juga terjadi pada anak-anak yang berusia lebih muda maupun tua. “Tampak bahwa anak-anak menghadapi, dalam tingkat sedang, suara latar saat belajar. Suara yang lebih keras menghambat pembelajaran,” kata penliti.


Tetapi, masih ada cara belajar lainnya meskipun anak-anak berada di tempat yang bising. Dalam percobaan lainnya, para peniliti mengajari dua kata baru di tempat yang sepi. Lalu, merka menunjukan gambar kata tersebut, di tempat yang bising.


Advertising
Advertising

Anak masih dapat belajar kata baru yang mereka pertama dengar di tempat sepi. Temuan tersebut, mengindikasikan bahwa memberikan kesempatan belajar di tempat yang sepi dapat mengompensasi efek yang didapat di lingkungan yang bising.

Para peneliti berpendapat perlu ada studi lanjutan di lingkungan langsung, bukan hanya di tempat penelitian, untuk benar-benar memahami cara bayi belajar bahasa. Studi tersebut dipublikasikan di jurnal Child Development pada 21 Juli 2016.

ANTARA

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

27 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya