Fosil Purba Ungkap Rahasia Pendengaran Paus

Reporter

Rabu, 10 Agustus 2016 11:28 WIB

Seekor ikan paus melompat dari dalam laut, beberapa meter dari sebuah kapal yang berisi penumpang, Monterey Bay, California. Kejadian ini berhasil diabadikan oleh seorang fotografer bernama, Jodi Frediani, 65 tahun, 28 Januari 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, New York – Semua paus bergigi mengandalkan gema suara mereka sendiri untuk navigasi dan berburu. Teknik ini bekerja maksimal dengan kemampuan paus mendengar suara berfrekuensi tinggi. Kini, peneliti melaporkan kemampuan paus mendengar frekuensi tinggi muncul lebih awal dari yang diperkirakan. Temuan ini adalah hasil meneliti telinga paus purba yang diawetkan.

Morgan Churchill, peneliti dari New York Institute of Technology, mengatakan studinya menunjukkan kemampuan mendengar frekuensi tinggi didahului dengan kemampuan echolocation. Echolocation adalah kemampuan menggunakan bio sonar (sonar yang dihasilkan secara biologis dalam tubuh mereka) untuk penentuan lokasi, tempat, objek di sekeliling.

Churchill dan rekannya menemukan fosil spesies baru paus, Echovenator sandersi, di Carolina Utara, Amerika Serikat. Peneliti melakukan CT scan fosil telinga paus yang sangat lengkap. Kemudian mereka membandingkannya dengan dua kuda nil, 2 fosil, dan paus hidup.

“Hasil analisa ini mengungkap banyak fitur yang ditemukan pada lumba-lumba sekarang ini yang bisa mendengar gelombang ultrasonic,” kata Churchill.

Anatomi telinga Echovenator menunjukkan pendengaran frekuensi tinggi berevolusi pada awal evolusi paus sekitar 27 juta tahun lalu. Sifat-sifat terkait hal ini, mendahului munculnya paus bergigi. Temuan ini juga menunjukkan evolusi nenek moyang paus bergigi yang bisa mendengar frekuensi lebih tinggi dari binatang di darat.

Churchill mengatakan peneliti terkejut mengetahui bagian dalam telinga Echovenator mirip dengan paus modern. Faktanya, hanya satu sifat dari telinga paus purba yang lebih mirip paus modern. Ini menunjukkan evolusi pendengaran paus yang sangat cepat.

Paus purba ini jauh lebih kecil dari nenek moyangnya. Ukuran ini menunjukkan perubahan ukuran tubuh yang drastis. Dalam evolusi paus bergigi, perubahan ukuran ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah ukuran otak.

Echovenator hanya satu dari banyak fosil paus yang masih dipelajari Churchill dan timnya. Fosil-fosil tersebut mewakili nenek moyang paus bergigi. Artinya, akan masih banyak temuan baru tentang evolusi kecerdasan, ukuran tubuh, cara mencari makan, dan diversitas paus modern.

SCIENCE DAILY | TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Fosil Gading dan Pantat Gajah Purba Ditemukan di Madiun

6 Februari 2020

Fosil Gading dan Pantat Gajah Purba Ditemukan di Madiun

Diperkirakan fosil milik hewan yang hidup di zaman pleistosen, ratusan ribu tahun yang lalu. Ada juga banteng, kudanil, dan kura-kura.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Tyrannosaurus Bersisik, Bukan Berbulu

7 Juni 2017

Peneliti Sebut Tyrannosaurus Bersisik, Bukan Berbulu

Tyrannosaurus rex punya sisik, bukan bulu, menurut studi yang
disiarkan jurnal Royal Society.

Baca Selengkapnya

Peneliti: Gigitan Tyrannosaurus Rex Mampu Hancurkan 3 Mobil

18 Mei 2017

Peneliti: Gigitan Tyrannosaurus Rex Mampu Hancurkan 3 Mobil

Peneliti mengungkapkan bahwa Tyrannosaurus rex memiliki gigitan yang bisa menghancurkan tiga mobil.

Baca Selengkapnya

Dinosaurus Temuan Baru Dinamai Seperti Monster di Ghostbuster

10 Mei 2017

Dinosaurus Temuan Baru Dinamai Seperti Monster di Ghostbuster

Para ilmuwan menamai dinosaurus berduri dengan badan mirip tank yang memiliki ekor palu godam seperti nama binatang buas di film "Ghostbuster".

Baca Selengkapnya

Bukti Ini Pasokan Dinosaurus T-rex Punya Hidung yang Peka

1 April 2017

Bukti Ini Pasokan Dinosaurus T-rex Punya Hidung yang Peka

Studi terbaru menemukan Tyrannosaurus-Rex atau T-rex memiliki
sisi yang sensitif pada hidungnya, sepeka jari manusia.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru: Tikus Hidup Bersama Manusia Sejak 15 Ribu Tahun Lalu  

28 Maret 2017

Temuan Baru: Tikus Hidup Bersama Manusia Sejak 15 Ribu Tahun Lalu  

Tikus memulai hubungan dengan manusia secepat spesies manusia menetap dan membangun rumah 15 ribu tahun lalu.

Baca Selengkapnya

20 Jejak Kaki Dinosaurus Berbeda Ditemukan di Pantai Australia

28 Maret 2017

20 Jejak Kaki Dinosaurus Berbeda Ditemukan di Pantai Australia

Fosil jejak kaki lebih dari 20 jenis dinosaurus terekam di tepi pantai sepanjang 25 km. Peneliti menyebutnya Jurassic Park Australia.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencurian 80 Fosil Telur Dinosaurus  

21 Maret 2017

Kisah Pencurian 80 Fosil Telur Dinosaurus  

Kepolisian Cina telah menangkap pria yang dituduh mencuri puluhan fosil telur dinosaurus.

Baca Selengkapnya

Telur Buaya Tertua Ditemukan di Sarang Dinosaurus  

10 Maret 2017

Telur Buaya Tertua Ditemukan di Sarang Dinosaurus  

Dari telur-telur buaya yang berusia sekitar 152 juta tahun silam itu diperkirakan buaya prasejarah memiliki panjang dua meter.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Bukti Kelahiran Kerabat Dinosaurus  

17 Februari 2017

Ilmuwan Temukan Bukti Kelahiran Kerabat Dinosaurus  

Fosil reptil laut yang pernah hidup 245 juta tahun lampau ditemukan di Propinsi Yunnan, Cina.

Baca Selengkapnya