Google Petakan Bawah Laut Untuk Pariwisata dan Pengawasan

Reporter

Kamis, 11 Agustus 2016 20:41 WIB

Beberapa ekor Komodo (Varanus komodoensis) memakan mangsa yang disediakan penjaga di Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT,24 Mei 2016. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Google umumkan penambahan tampilan gambar tujuan wisata di Indonesia. Pada awal Agustus ini Google melalui layanan Google Street View menampilkan gambar Pulau Komodo, bawah laut pulau Komodo, bawah laut Raja Ampat dan bawah laut Taman Nasional Bunaken.

”Kami butuh waktu dua minggu untuk memetakan pulau Komodo,” kata Hugh Williams Vice President Engineering Google Maps di Jakarta Selasa, 9 Agustus lalu. Ia mengatakan untuk membuat pemetaan Pulau Komodo, Google menggunakan Google Trekker, sebuah kamera ransel yang mampu mengambil gambar 360 derajat.


Perangkat tas Google Trekker ini dipakaikan kepada manusia yang berjalan kaki berkeliling wilayah tertentu sesuai kebutuhan pemetaan. Google juga memetakan daratan kawasan pariwisata Pulau Komodo seperti Desa Komodo.


Selain itu Google juga memetakan tampilan bawah laut pulau Komodo dan beberapa kawasan bawah laut Indonesia lainnya seperti Raja Ampat dan Taman Laut Nasional Bunaken. Untuk memetakan bawah laut, Google melakukan kerjasama dengan XL Catlin Seaview Survey lembaga yang berusaha mendokumentasikan bawah laut dunia untuk melihat perkembangan kondisi laut dunia dari tahun ketahun.


XL Catlin Seaview Survey melakukan pemetaan dengan menggunakan sebuah kamera panoramic khusus yang mampu mengambil sudut gambar 360 derajat. Kamera yang dikendalikan oleh penyelam profesional ini mampu mengambil gambar 360 derajat setiap tiga detik dengan kecepatan menyelam 4 kilometer perjam.


Seluruh gambar yang terekam ini kemudian disambungkan atau dijahit menjadi satu kesatuan dan dipublikasikan secara online salah satunya melalui Google Street View. Tampilan dokumentasi bawah laut ini bisa dilihat melalui ponsel pintar, tablet, laptop hingga komputer desktop.


Advertising
Advertising

Dokumentasi yang dilakukukan Google bersama dengan XL Catlin Seaview Survey ini dilakukan guna mendukung pemantauan atau pengendalian bawah laut yang diketahui mengalami kehancuran hingga 40 persen selama 30 tahun terakhir.


MAYA NAWANGWULAN | GOOGLE MAPS

Berita terkait

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

3 hari lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

4 hari lalu

Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

Google Form jadi aplikasi Google yang sering digunakan. Ini cara buat Google Form yang mudah untuk berbagai kegiatan seperti survey hingga kuesioner.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

16 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit

Baca Selengkapnya

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

20 Desember 2023

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

Kemacetan jalan untuk sementara tidak ada di Google Maps dan Waze

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

8 Desember 2023

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.

Baca Selengkapnya

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

1 Desember 2023

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.

Baca Selengkapnya

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

10 Oktober 2023

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

Gaji kerja di Google yang paling tinggi bisa mencapai Rp7,6 miliar per tahun. Berikut ini informasi lengkap gaji di Google sesuai tingkatannya.

Baca Selengkapnya